Penjelasan Lapan Soal Fenomena Bulan Hitam
- BBC
VIVA.co.id – Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin menjelaskan, black moon atau Bulan Hitam merupakan istilah bulan baru kedua dalam satu bulan.
Seperti diketahui Jumat pekan ini, 30 September 2016, fenomena bulan hitam akan bisa dilihat oleh orang yang tinggal di wilayah bujur barat atau belahan bumi barat.
“Awal September (Bulan) yang pertama dan akhir September (bulan kedua dalam satu bulan atau kalender)” kata Thomas kepada VIVA.co.id melalui pesan singkat, Rabu 28 September 2016.
Thomas menyatakan, meski bulan hitam hanya dialami wilayah bagian barat, yakni Amerika dan Eropa, tapi tetap saja tidak akan teramati. “Tidak terlihat di mana pun, bulan baru tidak bisa dilihat,” ujar dia.
Pada fase bulan baru, permukaan Bulan yang tersinari Matahari akan membelakangi Bumi, itulah mengapa bulan tak terlihat. Dan langit ketika itu akan menjadi lebih gelap.
Sementara itu, Peneliti Bidang Astronomi dan Astrofisika Pusat Sains Antariksa Lapan, Rhorom Priyatikanto menjelaskan, fenomena bulan hitam hanya dialami wilayah bujur barat, karena fenomena bulan hitam terjadi pada 00.11 GMT pada 30 September.
Sementara, Indonesia pada waktu tersebut sudah memasuki 1 Oktober 2016 pukul 07.00 WIB.
“Kita tidak alami black moon, soalnya kita sudah ganti bulan (jadi Oktober). Sebelum bulan baru terjadi,” kata dia.
Sebagai informasi, ada satu lagi istilah yang dikenal dengan bulan biru. Bedanya dengan bulan hitam, bulan biru adalah bulan kedua purnama dalam satu bulan. Sementara bulan hitam adalah bulan baru kedua dalam satu bulan.