Peran Sektor Industri atas Perekonomian Nasional Menurun
VIVA.co.id – Ketua Lembaga Pengkajian, Penelitian dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Didik J. Rachbini, menyayangkan sejumlah permasalahan dalam sektor perindustrian nasional dalam beberapa tahun terakhir. Banyaknya masalah ini menjadi salah satu penyebab dari lambatnya pertumbuhan di sektor industri nasional, yang tercatat hanya tumbuh sebesar 4,25 persen sepanjang tahun 2015.
"Selain pertumbuhannya yang rendah, porsi sektor industri terhadap perekonomian nasional pun semakin berkurang dari tahun ke tahun," kata Didik dalam sebuah diskusi di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Jumat 23 September 2016.
Didik menjelaskan, fenomena terkait menurunnya peranan sektor industri terhadap perekonomian nasional, merupakan gejala dari fenomena deindustrialisasi di sektor industri nasional saat ini.
Walaupun hal ini wajar terjadi di negara-negara yang sedang mengalami transisi ekonomi, dari negara berbasis manufaktur ke negara berbasis jasa, deindustrialisasi yang dialami Indonesia ini dapat dikatakan prematur.
"Peran sektor industri (nasional) terhadap perekonomian mengalami penurunan, sebelum sektor industri itu berada pada kondisi matang seperti Amerika Serikat. Di sana, peranan sektor industri terhadap PDB (produk domestik bruto) sudah mencapai 35 persen," ujarnya.
Apalagi, lanjut Didik, di era peralihan dari negara berbasis manufaktur ke negara berbasis jasa, sejak dulu terbukti bahwa arus perdagangan jasa di Indonesia terbilang rendah. Menurutnya, inilah salah satu hal yang masih harus diperbaiki.
"Dari zaman Soekarno, perdagangan jasa kita itu minus terus. Tidak pernah ada angka positif pada perdagangan jasa. Saya kira ini yang mesti diperbaiki," lanjut Didik.
(ren)