China Siapkan Jam Paling Akurat Selama 'Satu Miliar Tahun'

Peluncuran lab luar angkasa China, Tiangong-1
Sumber :
  • REUTERS/Petar Kujundzic

VIVA.co.id – Persaingan China dengan Amerika Serikat terasa juga di dunia teknologi. Pemerintah Negeri Tirai Bambu itu siap meluncurkan jam atomik ke antariksa untuk menyaingi buatan AS.

Jam “Made in China” itu mereka klaim bakal jadi alat pengukur waktu paling akurat yang pernah ada. China juga menyebutkan, nantinya jika sukses diluncurkan ke antariksa, jam atomiknya itu merupakan yang pertama beroperasi di luar Bumi. 

Dikutip dari South China Morning Post, Kamis 15 September 2016, jam atomik China yang bernama Cold Atomic Clock in Space (Cacs) itu tiga kali lebih akurat dari NIST-F2, jam atomik yang dioperasikan National Institute of Standards and Technology AS di Boulder, Colorado, AS. 

China mengatakan, Cacs hanya memiliki “setitik cacat,” yaitu kehilangan waktu satu detik saja dalam satu miliar tahun. Sedangkan  NIST-F2 kehilangan waktu satu detik dalam 300 juta tahun. 

"Ini (Cacs) merupakan jam atomik pertama dunia yang dioperasikan di antariksa. Itu akan dimanfaatkan untuk kepentingan sipil dan militer," jelas Xu Zhen, profesor dan peneliti yang terlibat dalam proyek jam itu. 

Jam atom merupakan sebuah jenis jam yang menggunakan standar frekuensi resonansi atom sebagai penghitungnya. Standar frekuensi atom terbaik sekarang ini berdasarkan fisika yang lebih maju melibatkan atom dingin dan air mancur atomik.

Jam atomik dingin biasanya lebih akurat dibanding jam atom yang panas, sebab pada jam atomik dingin bergerak perlahan sehingga lebih akurat dan memberikan hasil yang lebih presisi. 

Bicara kemampuan Cacs yang lainnya, China mengklaim beberapa ribu kali lebih akurat dibanding jam yang dipakai dalam satelit GPS. China akan memanfaatkan jam atomik mereka untuk meningkatkan kemampuan jaringan navigasi satelit Beidou mereka. Diketahui jaringan navigasi satelit Beidou China kalah presisi dibanding sistem GPS milik AS. 

Untuk itu, Xu mengatakan China memakai Cacs sebagai referensi waktu di antariksa yang akan menaikkan performa Beidou secara sangat signifikan.

Gagasan mengirimkan jam atomik di antariksa pertama kali dibicarakan oleh ahli antariksa Eropa pada awal 1990-an. Badan Antariksa Eropa sebenarnya telah mencoba untuk mengirimkan jam atomiknya, Atomic Clock Ensemble in Space project (Aces), ke antariksa. Tapi beberapa kali menemui penundaan. Bahkan upaya terakhir dari Badan Antariksa Eropa untuk menempatkan jam atomiknya di Stasiun Antariksa Internasional pada tahun depan, juga gagal. 

Upaya yang sama juga ditempuh oleh AS, namun niatan tersebut terkendala dengan dukungan dana. Pemerintah Negeri Paman Sam itu memangkas anggaran sehingga berdampak pada ambisi menempatkan jam atomiknya tersebut. 

Praktis, dengan demikian, China bisa melenggang sendirian dalam menempatkan jam atomiknya di antariksa. 

China akan meluncurkan Cacs melalui satelit Laboratorium antariksa bernama Tiangong-2. Tiangong-2 merupakan proyek laboratorium antariksa kedua milik China. Tiangong-2 dikabarkan membawa 14 jenis eksperimen yang fokus pada bahan dan kehidupan antariksa.

 

(ren)