Kota-kota di Eropa yang Siap Tampung Dana Kabur dari London
- BusinessInsider
VIVA.co.id – Kota-kota di negara-negara Uni Eropa, bersiap-siap untuk menampung arus dana asing yang keluar dari London, setelah Inggris memutuskan keluar dari Uni Eropa, atau Brexit atau Britain Exit.
Dilansir dari CNN Money, Rabu 14 September 2016, saat ini, salah satu masalah yang dihadapi Inggris adalah nasib London di masa depan sebagai Ibu kota keuangan dan teknologi di kawasan Eropa.
Sebagai informasi, setelah keputusan Inggris tersebut, banyak perusahaan global yang harus memindahkan beberapa kantornya dari London. Untuk melindungi status operasionalnya di Uni Eropa.
Kota-kota di kawasan Uni Eropa pun menyambut baik hal tersebut. Berikut daftarnya:
1. Frankfurt
Kota ini bersemangat, dengan kemungkinan bangkir lari dari london. Kota di Jerman ini merupakan markas dari Bank Sentral Eropa, Bundesbank, serta otoritas asuransi Eropa.
2. Luksemburg
Daya tarik kota ini adalah masyarakat kosmopolitannya. Hampir setengah penduduk di kota itu, atau sekitar 563 ribu adalah penduduk asing.
Luksemburg juga rumah beberapa perusahaan global yang beroperasi di Eropa seperti, Paypal, Skpe, dan Delphi. Perusahaan tersebut terpikat dengan tarif pajak korporasi yang rendah di kota itu.
3. Paris
Perusahaan jasa keuangan di Paris, kini telah mengelola triliunan euro aset di kawasan. Kota ini juga merupakan rumah dari Euronext, bursa saham terbesar kedua di Eropa.
Tetapi, ada satu masalah yang membuat para perusahaan enggan menanamkan investasinya di kota tersebut, yaitu undang-undang perlindungan tenaga kerjanya yang dianggap memberatkan perusahaan.
4. Dublin
Saat ini, Dublin dianggap sudah bisa menyaingi Londong sebagai pusat teknologi di kawasan Eropa. Kota di Irlandia ini adalah markas dari Google, Facebook, Dropbox, dan Twitter.
Lebih dari 50 persen perusahaan-perusahaan jasa keuangan terkemuka di dunia diketahui sudah memiliki anak perusahaan di Dublin.
5. Berlin
Kota Berlin di Eropa dianalogikan merupakan magnet besar untuk inovator muda di bidang teknologi. Kota ini mengklaim, setiap 20 menit sekali ada startup baru yang didirikan.
Lebih dari dua pertiga dari uang yang diinvestasikan di Jerman pada 2015 mengalir ke Berlin. Pada 2014, Google dan Lufthansa pun diketahui membangun pabrik dan kampus di bidang teknologi di kota tersebut. (asp)