Masyarakat Diklaim Semakin Doyan Makan Daging Kerbau
- Antara/ Maril Gafur
VIVA.co.id – Pemerintah hingga kini mengimpor daging kerbau sebanyak 10 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging di Tanah Air. Melalui Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), impor daging kerbau akan terus dilakukan hingga mencapai 70 ribu ton hingga akhir tahun.
Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengaku optimistis, impor ini menjadi solusi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging. Di tengah tingginya harga daging sapi yang masih berkisar di angka Rp120 ribu per kilo gram.
"Rp65 ribu itu bagus sekali. Saya makan, terbiasa di Cirebon sate kalong itu tapi daging kerbau. Kalau ada yang bilang mahal, dengan Rp65 ribu itu enggak (mahal), dari pada Rp120 ribu," kata Enggar di Kementerian Perdagangan, Selasa 13 September 2016.
Menurut Enggar, saat ini respons masyarakat untuk mengonsumsi daging kerbau sangat bagus sekali. Untuk itu, impor daging kerbau dengan jumlah yang cukup banyak tentunya diperlukan.
"Respons market bagus sekali dan bahkan pembeliannya ngantre. Jadi, jumlahnya masih kurang. Mereka (pedagang) meminta daging kerbau dalam jumlah banyak. Nah, kita akan lihat itu dan segera akan kita evaluasi untuk segera (impor) melalui Bulog akan kita dorong," kata dia.
Ia menambahkan, Impor daging kerbau sebanyak 10 ribu ton yang dilakukan baru untuk konsumsi masyarakat di DKI Jakarta, nantinya sebanyak 70 ribu ton daging kerbau yang mayoritas berasal dari India itu, akan disebar di pulau Jawa.
"Dengan sudah mulai masuknya daging kerbau, respons yang sangat bagus dan segera akan kita masukkan lagi dari Bulog, sehingga akan berupaya menstabilkan harga dan para spekulan yg berusaha menaikkan harga. Dari kita, berapa pun akan siap suplai," katanya. (asp)