Menkeu Sri Mulyani Yakin Surat Utang RI Bakal 'Naik Kelas'
- Reuters
VIVA.co.id – Hingga paruh kedua pada tahun ini, masih ada satu lembaga pemeringkat internasional yang belum menyematkan rating layak investasi atau investment grade pada surat utang Indonesia, yaitu Standard & Poor's (S&P). Menurut lembaga itu, saat ini rating utang Indonesia masih berkatagori BB+ dengan outlook positif, yang berarti “baru nyaris layak investasi.”
Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku optimistis investment grade akan disematkan S&P pada surat utang Indonesia pada tahun ini. Hal tersebut merupakan buah dari upaya reformasi fiskal pemerintahs saat ini.
Misalnya, meningkatkan biaya infrastruktur, membuka dengan lebar investasi untuk swasta, dan melakukan reformasi perpajakan sehingga Indonesia dapat memiliki data pajak yang lebih akurat di masa depan.
"Kami sangat percaya diri, fokus dari semua reformasi fiskal, bahwa kita akan memiliki banyak kebijakan yang kredibel,” ungkap Ani kepada CNBC, 6 September 2016.
Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh dengan 4,9 persen tahun ini dan 5,3 persen pada 2017.
Menurut Ani, pertumbuhan ekonomi pada tahun ini murni akan dihasilkan dari kegiatan ekonomi. Hasil dari reformasi struktural dan mendalam serta berkelanjutan.
"Saya optimistis hal itu (Pertumbuhan ekonomi yang nyata) bisa terjadi," lanjut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
Saat ini peringkat investment grade atas Surat Utang RI telah disematkan dua lembaga rating internasional. Mereka adalah Fitch Rating dan Moody's Investor Service.
(ren)