Pinky Promise Ajak Generasi Muda Periksa Payudara Sendiri
- VIVA.co.id/Rintan Puspitasari
VIVA.co.id – Upaya memberi dukungan untuk para penderita kanker bisa dalam banyak bentuk, termasuk lewat film. Pinky Promise, sebuah film yang terinspirasi dari pengalaman nyata para survivals dan warriors kanker payudara yang tergabung dalam komunitas Lovepink. Film ini disutradarai oleh Guntur Soeharjanto, sutradara film 99 Cahaya di Langit Eropa.
Pinky Promise dibintangi oleh sederet artis cantik Indonesia. Agni Pratistha, Chelsea Islan, Dhea Seto, Ira Maya Sopha, Dhea Ananda, dan Alexandra Gottardo turut berpartisipasi dalam film yang akan tayang 13 Oktober 2016 mendatang.
Para pemain film ini memiliki kisahnya masing-masing dan kesan berbeda terhadap para survivals usai memerankan sosok tersebut.
"Saya ada kista di indung telur kiri kanan, diangkat, ternyata ikhlas itu sulit, di situ akhirnya mengerti dan mulai ajak teman wanita untuk check up, wanita itu badannya begitu kompleks, kita dikasih tubuh oleh Tuhan harus dijaga baik-baik, makanya saya mau ikut main di film ini supaya mendukung teman-teman di luar sana," kata Agni Pratistha, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 1 September 2016.
Duta Lovepink, artis cantik Chelsea Islan mengatakan bahwa melalui film ini dia berharap generasi muda semakin sadar pentingnya menyadarkan melakukan deteksi dini.
"Saya merepresentasikan generasi muda, karena menurut saya generasi muda harus di-equip pengalaman dengan SADARI (Periksa Payudara Sendiri). Jadi sebaiknya dari usia muda kita menyadari dan dari sini juga ingin rise awareness untuk anak-anak muda, terutama perempuan. Mama aku breast cancer survival, aku pengen anak muda diluar sana sadar pentingnya melakukan SADARI," ujar bintang Rudy Habibie ini.
Sementara itu, Dhea Seto yang rela menggunduli rambut panjangnya demi peran dalam film ini mengatakan bahwa dengan turut berperan dalam film Pinky Promise.
"Kalangan umuran aku menanggapi sepele hal seperti ini, menyadari pentingnya deteksi dini. Dengan film ini jadi tahu survivenya para penderita dan lebih bersyukur hidup yang kita punya. Film ini menginspirasi semua orang, lebih menyayangi diri dengan deteksi dini," ujarnya.
(ren)