Keindahan Tenun NTT Dipamerkan di New York Fashion Week

Desainer Yurita Puji Agustiani
Sumber :
  • Diza Liane Sahputri/Viva.co.id

VIVA.co.id – Desainer muda Tanah Air, Yurita Puji Agustiani akan memamerkan 12 koleksi karyanya di FTL Moda New York Fashion Week. Koleksi rancangannya tersebut sepenuhnya dibuat dengan kain tenun dari 22 kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pameran karya bangsa ke Amerika tersebut atas peran Galery of Indonesia, yang menjadi jembatan Indonesia dan Amerika untuk memasarkan produk, seni dan budaya Tanah Air. Sementara, kain Tenun khas NTT yang akan dipamerkan merupakan kolaborasi Yurita dengan seorang pemilik butik serta pecinta kain tenun NTT, Julie Laikodat yang menjadi penyedia bahan kain tenun.

"Pakemnya itu, kita enggak boleh sembarang potong kain dan asal nempelinnya karena kalau gambar di kainnya jadi terbalik, maknanya jadi enggak sesuai lagi dengan sejarah gambar di kain itu, makanya harus hati-hati mengukur bahan kain sesuai rancangan aku," ucap desainer cantik itu di Butik LeVico, Jakarta, Kamis malam, 1 September 2016.

Selain itu, memadukan motif kain tenun yang satu dengan yang lain tidak boleh beda bahan agar teksturnya tetap sama. Dan koleksinya kali ini hanya menggunakan kain tenun khas NTT dengan mencampurkan ragam motif dari 22 kabupaten.

Menurutnya, ada salah satu rancangannya yang begitu dia jagokan, sehingga diyakini mampu menarik hati para pecinta fesyen di New York. "Rancangan maxi dress warna cokelat dengan desain tengkorak di tengahnya, itu adalah rancangan yang paling susah dipotong kainnya dan itu termasuk langka kainnya. Selain dress, koleksiku semuanya ready to wear dan untuk summer/spring, jadi ada celana pendek dan jumpsuit," kata dia.

Keberanian dalam memilih kain tenun NTT, selain melestarikan kebudayaan tenun yang semakin pudar, juga membantu perekonomian para pengrajin tenun di NTT, sehingga ketersediaan kain tenun tidak akan punah. Dia berharap akan membuat dunia luar berpikir bahwa tenun bukan lagi barang yang kuno melainkan bisa menjadi sesuatu yang modern dan praktis.

"Semua koleksi aku mengikuti kebiasaan di sana yang enggak suka ribet, jadi mereka bisa langsung pakai dan harganya masih terjangkau dimulai Rp400 ribu hingga Rp1,9 juta. Harapannya, banyak yang minat dengan tenun NTT bisa membuat para pengrajin tenun semakin semangat untuk melestarikan kebudayaannya," tutur dia..

Yurita, Julie serta May Hasibuan selaku founder Galery of Indonesia akan berangkat pekan depan dan memamerkan karyanya di FTL Moda New York Fashion Week 2016 pada 8 September 2016. Acara tersebut berlangsung selama tiga hari mulai 8 hingga 10 September 2016.

(mus)