Bursa Wall Street Bergerak Datar, Saham Teknologi Bersinar
- Reuters
VIVA.co.id – Bursa saham Amerika Serikat ditutup datar pada perdagangan Kamis waktu setempat. Sub sektor teknologi memimpin perdagangan di tengah penurunan saham-saham energi.
Dilansir dari Reuters, Jumat, 2 September 2016, aktivitas sektor industri pun di AS mengalami penurunan. Hal itulah yang menjadi perhatian investor selain menanti data ketenagakerjaan non pertanian yang akan dirilis Jumat ini.
Sebuah laporan dari Institute of Supply Management (ISM) menunjukkan bahwa aktivitas pabrik di AS, pada Agustus lalu, baru mendapatkan kontrak pekerjaan untuk pertama kalinya. Kemudian, data awal ketenagakerjaan menunjukkan adanya kenaikan. Hal itu membangun harapan adanya perbaikan ekonomi AS.
"Investor telah mempertimbangkan kembali lanskap ekonomi AS, tidak membabi buta dan lebih menunggu kepastian tentang kenaikan suku bunga pada bulan ini," ujar Ahli strategi Pasar di Global Market Advisory Group di Newyork, Peter Kenny.
Data ekonomi AS dapat memengaruhi keputusan Bank Sentral AS (The Fed) untuk menaikkan suku bunga acuannya. Saham sub sektor energi SPNY, turun 0,3 persen, terbebani harga minyak yang turun di tengah kekhawatiran kelebihan pasokan global. Minyak mentah AS turun 3,5 persen per barel ke level US$43,1 per barel, sementara Brent turun 3,1 persen lebih rendah di level US$45,45 per barel.
Saham-saham raksasa teknologi AS seperti Hewlett Packard Enterprise (HPE.N) naik 3,2 persen diikuti Apple (AAPL.O) yang naik tipis 0,6 persen.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 18,42 poin, atau 0,1 persen, ke level 18.419,3, sementara Standard & Poor's 500 melorot 0,09 poin menjadi 2.170,86, dan Nasdaq Composite IXIC naik 13,99 poin, atau 0,27 persen, ke level 5.227,21.
Sebanyak 6,36 miliar saham berpindah tangan pada bursa AS pada perdagangan saham Kamis. Lebih tinggi dari rata-rata harian selama 20 sesi terakhir sebesar 5,98 miliar saham.