Google Perluas Layanan Tumpangan
- Engadget
VIVA.co.id – Google mulai melebarkan sayapnya dengan merilis layanan ride sharing atau layanan berbagi tumpangan atau tebengan.
Layanan ride sharing Google itu dirilis di San Francisco, Amerika Serikat. Penumpang bisa nebeng layanan ride sharing Google melalui aplikasi navigasi dan pemetaan Waze. Aplikasi Waze telah menjadi milik Google setelah diakuisisi pada 2013.
Dikutip dari BBC, Rabu 31 Agustus 2016, layanan ride sharing melalui Waze itu nyatanya sudah dimunculkan sejak Mei lalu oleh Google. Pada Mei lalu, Google sudah menjalankan layanan percontohan carpooling, dengan menggunakan Waze. Jadi, sejak Mei lalu, Google memanfaatkan Waze untuk menghubungkan pengemudi dan penumpang di sekitar markas pusat Google di California, Amerika Serikat.
Merasa cukup potensial, Google kemudian memperluas layanan solusi transportasi dengan ride sharing memakai Waze. Dengan demikian, bentuk layanan ride sharing Google itu, berbeda dengan layanan mandiri seperti Uber dan Lyft.
Nah, sampai akhir tahun ini, tiap pengguna di sekitar markas Google itu bisa meminta tumpangan menggunakan aplikasi Waze. Jika tahapan ini sukses, Google mungkin bakal memperluas layanan ke kota lain.
Dengan rilis layanan ride sharing tersebut, diprediksi bakal mengancam Uber dan Lyft, sebab layanan tebengan melalui Waze ini menarik biaya yang lebih murah. Pada program percontohan ini, penumpang yang memakai layanan Waze akan dikenakan 54 sen per satu mil tanpa biaya booking minimal.
Bicara soal jenis layanan, yang ditawarkan Waze dalam hal ini sedikit berbeda degan Uber dan Lyft. Layanan tumpangan melalui Waze menghubungkan pengemudi dan penumpang potensial dengan arah atau tujuan yang sama. Kemudian penebeng atau penumpang akan mengganti biaya bahan bakar dan perjalanan.
Sementara dalam layanan Uber dan Lyft, pengemudi menggunakan mobilnya untuk menawarkan tumpangan dengan tujuan mencari keuntungan.
Selama bertahun-tahun, Google dan Uber bersaing dalam bisnis layanan transportasi yang pertumbuhannya tergolong cepat.
Jika Google punya Google Mpas dan Waze, Uber tak mau kalah. Perusahaan layanan solusi transportasi itu juga mengembangkan perangkat lunak pemetaan khusus.
Meski bersaing ketat, tapi kedua perusahaan juga terlibat proyek bersama, yaitu uji coba mobil tanpa sopir di jalanan di Pittsburgh, Amerika Serikat.