Ria Miranda Anggap Burkini Belum Syar'i

Model mengenakan burkini rancangan Aheda Zanetti.
Sumber :
  • REUTERS/Jason Reed

VIVA.co.id – Pelarangan pemakaian burkini di beberapa kota di Prancis menimbulkan kontroversi. Tidak hanya umat Muslim, kalangan desainer, tapi juga pembela hak asasi manusia (HAM) di dunia menganggap pelarangan itu berlebihan dan melanggar kebebasan dan HAM.

Menanggapi polemik tersebut, desainer busana Muslim Tanah Air, Ria Miranda juga ikut bersuara. Menurut dia, pelarangan pakaian renang menutup tubuh tersebut adalah bentuk pelanggaran HAM dan ketidakadilan bagi umat Muslim, khususnya wanita Muslim.

"(Pelarangan pemakaian burkini) Itu tidak adil buat Muslimah," kata dia menjawab pertanyaan VIVA.co.id.

Meski pemerintah setempat menyatakan bahwa pelarangan tersebut dilakukan dengan alasan tidak sesuai hukum sekularisme negara tersebut, namun Ria berharap agar setiap umat beragama di Prancis bisa saling menghormati.

Sementara mengenai pakaian renang Muslimah, Ria menilai bahwa burkini bagi wanita Muslim pada kenyataannya masih menjadi kontroversi hingga saat ini. Sebab, meskipun menutup aurat, pakaian yang masih tampak ketat saat dipakai itu justru tidak sesuai dengan standar syariat.

"Sebenarnya saya enggak nyaman sama burkini itu sendiri. Burkini masih kontroversi juga. Burkini itu menurut saya belum syar'i," ucapnya.

Dia menyarankan, bagi setiap Muslimah yang ingin renang, sebaiknya memilih kolam renang yang dikhususkan untuk wanita agar aman dan nyaman. "Kalau Muslim lebih baik cari kolam renang yang bukan umum," kata dia.