Meksiko Ubah Eceng Gondok Jadi Bioetanol
- Antara/ Syamsul Huda M Suhari
VIVA.co.id – Bagi mahasiswa Indonesia, mengubah enceng gondok menjadi bioetanol sudah diterapkan sejak lama. Tapi, di Meksiko, ide membuat bioetanol berbahan dasar enceng gondok ini baru saja diterapkan.
Seorang mahasiswa jurusan Teknik Lingkungan di La Salle University, Meksiko bernama José Alberto Espejel, yang mengembangkan ‘formula’ bioetanol dari enceng gondok itu. Ide ini dilatar belakangi pengalaman Espejel yang menemukan saluran air di Mexico City kerap tersumbat enceng gondok.
“Proyek ini dimulai setahun yang lalu, dengan tujuan mengubah eceng gondok menjadi sesuatu yang bermanfaat. Eceng gondok bertindak sebagai filter alami dari polutan. Namun, hal itu dapat menjadi wabah seperti yang terjadi di kanal Xochimilco,” ujar Espejel seperti dikutip Xinhuanet, Selasa, 30 Agustus 2016.
Kanal itu merupakan salah satu tempat wisata paling terkenal di Mexico City. Sayangnya perahu warna-warni yang berlayar di Kanal, terhalang oleh enceng gondok.
Akhirnya, kata Espejel, usulan demi usulan pun datang, ada yang berusaha untuk mengubah enceng gondok menjadi plastik biodegradable. Tapi, Espejel tetap fokus dengan bioetanolnya.
Espejel pun membuat bioetanol dari enceng gondok dengan cara yang sama seperti membuat bioetanol dari jagung dan tebu.
Diketahui, di Brasil bioetanol telah digunakan sejak tahun 1970-an sebagai aditif untuk bensin. Tapi, 10 persen mobil pun ada yang murni menggunakan bioetanol sebagai bahan bakar.
“Kami berusaha untuk mengulangi apa yang terjadi di Brazil, pertama yang menggunakannya sebagai aditif dan kemudian, dengan investasi yang lebih besar, memperluasnya dengan menggunakan biofuel (sebagai bahan bakar pokok)," kata Espejel.
Gebrakan Espejel ini dipersiapkan sebagai pemenang Nobel 2016 di Stockholm pada bulan Desember mendatang.