Hujan Deras Iringi Prosesi Pemakaman Mendiang Eddy Silitonga

Keluarga mengantarkan mendiang Eddy Silitonga ke peristirahatan terakhir.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Diza Liane Sahputri

VIVA.co.id – Hujan yang begitu deras mengiringi kepergian mendiang penyanyi legendaris Indonesia, Eddy Silitonga untuk selama-lamanya. Tak ayal, ragam cerita lain pun hadir saat prosesi pemakaman hampir usai di TPU Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta.

Pantauan VIVA.co.id, angin yang berhembus kencang serta hujan yang turun begitu deras membuat sebagian tenda yang berfungsi melindungi prosesi pemakaman, roboh sebagian. Para pelayat yang menghadiri prosesi tersebut harus rela terguyur air hujan.

Tidak hanya itu, air yang turun semakin banyak hingga menggenangi sekeliling makam. Bahkan, air menggenang hingga setinggi batas pergelangan kaki.

Kendati demikian, prosesi pemakaman berjalan lancar dan khidmat. Kedua anak Eddy pun mengungkapkan bahwa mereka sudah ikhlas melepas kepergian sang ayah tercinta.

"Kita berdua sudah ikhlas karena yakin bapak sudah bisa bebas dari rasa sakit akibat penyakitnya tersebut. Semoga bapak sudah bisa senang di surga," kata Marco, salah satu anak Eddy saat ditemui usai prosesi pemakaman berlangsung di TPU Kampung Kandang Jagakarsa, Jakarta, Sabtu sore, 27 Agustus 2016.

Seperti telah diberitakan sebelumnya, Eddy Silitonga meninggal dunia pada Kamis dini hari, 25 Agustus 2016 lalu. Ia telah dimakamkan di TPU Kampung Kandang Jagakarsa, Jakarta usai menjalani prosesi adat penutupan peti khas Batak.