Akhir Sesi I, Harga Saham Rokok Terus Anjlok
- ANTARA FOTO/OJT/Muhammad Ifdhal
VIVA.co.id – Indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 0,98 persen atau 53,04 poin ke level 5.374,14 pada akhir sesi I siang ini, setelah dibuka naik 0,13 persen atau 6,86 poin ke level 5.434,04 dalam perdagangan Selasa, 23 Agustus 2016.
Di tengah penurunan IHSG, kedua perusahaan yang bergerak di industri rokok juga terus anjlok di mana PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) turun 30 poin atau 0,75 persen di harga Rp3.990 per saham, sementara PT Gudang Garam Tbk (GGRM) anjlok lebih dalam dengan turun 1.325 poin atau 1,97 persen di harga Rp65.825 per saham.
Sedangkan, Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) juga turun empat poin atau satu persen di harga Rp398 per saham. Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, sentimen cukai rokok langsung ditanggapi oleh emiten sehingga membuat harga saham cenderung turun. Namun, menurutnya hal ini hanya bersifat jangka pendek dan akan stabil kembali.
"Kadang kalau ada sentimen, terus langsung ditanggapi sama emiten. Dampaknya tidak akan besar ke harga sahamnya," kata dia di Jakarta, Selasa, 23 Agustus 2016.
Di samping itu, untuk IHSG, Analis ReLiance Securities Lanjar Nafi menjelaskan, IHSG saat ini tengah dalam fase tren terkonsolidasi. IHSG masih akan cenderung tertekan di mana mencoba menutup gap dengan range pergerakan 5.377 hingga 5.460.
"Sangat disarankan untuk investor mewaspadai selalu fase koreksi," tuturnya.
Namun, menurutnya, masih tingginya tingkat kepercayaan investor asing mampu mendorong penguatan indeks seperti akhir sesi kemarin yang masih mencatat net buy investor asing sebesar Rp285,84 miliar.