Jadi Holding Perumahan, Perumnas Bisa Banyak Bangun Rumah
- kemenpera.go.id
VIVA.co.id – Direktur Utama Perusahaan Umum Perumahan Nasional (Perum Perumnas) Bambang Triwibowo mengatakan, holding atau penggabungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor perumahan dapat meningkatkan kapasitas kemampuan BUMN dalam dalam menyediakan rumah bagi masyarakat.
"Kemampuan Perumnas akan meningkat. Average (rata-rata kemampuan) Perumnas dalam mencari dana akan meningkat untuk membangun rumah-rumah seperti ini (untuk masyarakat berpenghasilan rendah/MBR)," kata Bambang di Bekasi, Senin, 22 Agustus 2016.
Dia menjabarkan secara rata-rata biasanya, Perumnas memiliki kapasitas kemampuan membangun rumah sebanyak 20 ribuan unit. Namun, jika holding perumahan terealisasi diproyeksi dapat membangun rumah hingga 100 ribuan unit di 2017 nanti.
"Sekitar tiga atau empat kalilah (kapasitas kemampuan Perumnas membangun rumah)," ucapnya.
Saat ini menurutnya, detail keputusan rincian holding BUMN sektor perumahan sedang dalam tahap pembahasan di tingkat kementerian terkait. Dalam waktu dekat akan segera difinalisasi di kementerian koordinator.
Dengan adanya holding ini, Dia berharap Perumnas dapat berperan dalam upaya penurunan ketimpangan antara kebutuhan dan ketersediaan rumah (backlog), yang ditargetkan pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, di angka 6,5 juta unit.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, tantangan dalam penyediaan rumah baru layak huni dan terjangkau masih cukup berat, dengan melihat data BPS terakhir di 2015 bahwa backlog kepemilikan rumah secara nasional mencapai 11,4 juta unit.
Namun, Bambang mengungkapkan akan berkomitmen untuk membantu target pemerintah dalam menurunkan backlog. "Holding (BUMN sektor) perumahan bukan untuk membangun rumah mewah, tapi mengumpulkan dana untuk pembangunan rumah MBR. Sekarang Perumnas sudah tidak menjadikan laba perhatian utama, tapi lebih pembangunan rumah," ujarnya.
Saat ini, Perumnas sedang mengembangkan 12 proyek strategis pembangunan perumahan dengan format vertikal, diantaranya di Sukaramai Medan, Ilir Barat Palembang, Jakabaring Palembang, Cengkareng, Pulo Gebang Jakarta, Kemayoran, Karawang, Bekasi, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Makassar. Rumah susun sederhana milik (rusunami) di Sentraland Bekasi menjadi salah satunya.