Farhan Ajak Masyarakat Berhenti Beri Uang pada Pengemis

Farhan
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Bimo Aria

VIVA.co.id – Saat ini, semakin menjamur pengemis dan anak jalanan, yang melakukan pekerjaan meminta-minta uang. Banyaknya pengemis dan anak jalanan ini, sudah cukup lama menjadi masalah sosial yang tak mudah untuk ditangulangi.

Hal ini pun diakui oleh artis dan juga pembawa acara televisi, Farhan, bahwa mengatasi masalah ini tak semudah membalikkan telapak tangan.

Memberikan uang kepada mereka pun, bukan menjadi solusi terbaik. Untuk itu, Farhan mengajak masyarakat untuk berhenti memberikan uang kepada para pengemis dan anak-anak jalanan.

"Kita enggak bisa datang-datang terus kasih uang begitu, enggak bisa. Itu sama sekali tidak mendidik," katanya saat ditemui pada perayaan hari jadi Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB), di kawasan Duri Kepa, Jakarta Barat, Senin 15 Agustus 2016.

Menurutnya, anak-anak jalanan ini sudah terlalu sering dimanfaatkan untuk diambil keuntungan sesaat. Sehingga ia tidak akan mudah percaya dengan seorang yang tiba-tiba datang memberikan uang dan menyuruhnya untuk sekolah.

"Karena anak-anak ini sudah dibius, dididik, dimanfaatin, dipaksa disiksa, dimanipulasi, beberapa dijadikan korban kekerasan. Mereka itu tidak punya kepercayaan ke orang lain," jelasnya.

Farhan juga melanjutkan, yang perlu dilakukan adalah turun langsung, ajak bicara dan bantu cari jalan keluarnya. "Turun,  bicara dan buktikan bahwa gue enggak sekadar wangi dan punya banyak duit, tapi juga mau duduk bareng untuk menyelesaikan masalah kalian," lanjut dia.

Farhan, yang juga Sekretaris Jenderal YCAB, menyarankan untuk membantu masyarakat kurang mampu melalui koperasi. "Selama ini mereka hanya dimanfatkan. Supaya apa yang kita berikan bermanfaat bagi mereka dan memberikan bantuan dengan cara yang benar, maka dari itulah kita bikin koperasi," ucapnya

Ia mencontohkan, dalam memberikan pinjaman melalui koperasi, petugas lapangan dari YCAB turun ke perumahan-perumahan kumuh untuk mengajak ikut koperasi. "Caranya begini, sebelum ikut koperasi, ditanya dulu, anaknya sekolah enggak, saudaranya, terus tetangganya sekolah enggak. Kalau ada yang putus sekolah gimana caranya dia ajak untuk ikut belajar di Rumah Belajar, baru nanti kemudian diberikan pinjaman," jelas Farhan.

Setelah diberikan pinjaman dana koperasi, petugas lapangan juga akan terus turun setiap harinya untuk memastikan dana yang diberikan benar-benar tersalurkan dengan baik. "Jangan sampai malah buat DP cicil motor, " kata dia.

Dengan begitu, bantuan yang diberikan juga lebih berguna dan tepat sasaran. Tidak hanya membantu anak-anak yang putus sekolah, tapi juga membantu kemandirian ekonomi dari para masyarakat menengah ke bawah.

 

(ren)