Hindari Hal Ini Ketika Beli Rumah Pertama Kali

Ilustrasi pasangan membeli rumah pertama
Sumber :
  • rumahku.com

VIVA.co.id - Semua orang tentu ingin memiliki rumah, apalagi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang kerap sulit mendapat hunian yang tepat. Hasilnya, tak sedikit dari mereka yang asal mencari rumah, dengan alasan “yang penting punya rumah”. Padahal, hal itu kerap membuat masalah di kemudian hari.

Misalnya, seperti lingkungan rumah yang tidak cocok, rumah yang seadanya, jumlah tagihan yang ternyata terlalu membebani, hingga sertifikat tanah, atau bangunan yang ikut bermasalah. 

Padahal, ada begitu banyak pengembang yang menawarkan rumah untuk berbagai golongan, termasuk rumah subsidi untuk mereka yang berpenghasilan rendah. Namun, karena asal, beberapa di antara mereka kemudian melupakan hal penting yang wajib dilakukan. 

Untuk itu, ada beberapa kesalahan yang harus dihindari oleh pencari rumah pertama antara lain adalah:

1. Terburu-buru

Ada begitu banyak hal buruk yang muncul dengan terburu-buru, termasuk saat hendak membeli rumah. Mereka yang terburu nafsu membeli rumah umumnya, melupakan berbagai hal pendukung lain seperti reputasi dari pengembang yang kurang baik, lokasi rumah dengan lingkungan yang tidak cocok, serta jumlah cicilan per bulan yang terlalu mahal, atau ketidaktahuan akan bunga floating yang membuat tagihan tiba-tiba naik. 

2. Terlalu percaya diri 

Percaya diri umumnya, terkait akan dua hal penting. Pertama, adalah terlalu percaya diri dengan pendapatan yang dimiliki hingga melupakan total cicilan dan sistem bunga yang diusung, akibatnya mereka jadi terbebani saat melakukan cicilan di kemudian hari. 

Sedangkan yang kedua, adalah terlalu percara diri dan lupa mencari tahu informasi masalah rumah yang dibeli. Padahal, infomasi sekecil apapun penting untuk Anda, terkait keputusan apakah rumah tersebut benar-benar tepat untuk Anda beli. 

3. Mudah percaya dengan marketing

Ini merupakan masalah umum yang kerap dialami oleh pembeli rumah pertama. Kebanyakan dari mereka terlalu percaya dengan berbagai hal yang dijanjikan oleh pihak marketing, padahal tidak semua yang dikatakannya benar. 

Untuk itu, sebaiknya pastikan lebih dulu apakah yang dikatakannya benar, atau tidak. Beberapa rayuan yang kerap dilontarkan oleh marketing adalah potensi rumah yang menjanjikan, lokasi yang bakal berkembang, tawaran bunga ringan, serta diskon uang muka, atau cicilan yang padahal jika ditotal sama saja.

4. Kurang teliti

Agar tidak menyesal di kemudian hari, hal wajib yang perlu dilakukan adalah dengan teliti sebelum membeli. Cari tahu segala hal hingga sedetil mungkin, mulai dari spesifikasi bangunan, rencana pengembangan di lokasi rumah tersebut, seperti apa lingkungannya, dan yang tak kalah penting adalah berapa biaya yang dibutuhkan (booking fee, uang muka, serta cicilan per bulan yang harus dibayarkan).  

(asp)