Mitos Salah Kaprah Soal Kosmetik Mineral
Senin, 8 Agustus 2016 - 12:15 WIB
Sumber :
- Pixabay/purplegillian
VIVA.co.id - Wanita sudah biasa menerapkan kosmetik di wajah atau tubuhnya untuk mempercantik dan merawat kulit. Namun, sebagian lebih berhati-hati menerapkan kosmetik dari bahan kimia dan mulai memilih produk yang lebih alami, seperti kosmetik mineral.
Tapi sejauh mana Anda mengetahui tentang kosmetik mineral ini? Seorang ahli dermatologi, Dr Francesca Fusco MD - seperti dikutip Starsat60
- mengatakan bahwa banyak orang berpikir bahwa kosmetik mineral itu alami dan aman, sehingga mereka tertarik untuk menggunakannya.
Dan tidak heran jika popularitas kosmetik mineral menjadi naik daun saat ini. Tapi, semua orang belum tentu cocok menggunakan kosmetik ini, mungkin juga Anda. Untuk itu, sebelum Anda mengganti produk kosmetik, sebaiknya cari tahu mengenai hal itu.
Pertama kali yang harus Anda cari tahu adalah mengenai kandungan dalam kosmetik tersebut. Biasanya, kosmetik mineral mengandung iron oxide, talc, zinc oxide, dan titanium dioxide yang telah digiling atau dihaluskan menjadi partikel-partikel kecil. Dan berikut ini empat mitos salah kaprah tentang kosmetik mineral.
Kosmetik mineral semuanya alami
Kosmetik mineral umumnya tidak mengandung minyak emolien dan lilin, aroma, dan bahan-bahan pengawet yang ditemukan dalam formula kosmetik konvensional dan mereka biasanya bebas pengawet.
Dan karena memiliki bau yang sangat sedikit, kosmetik mineral sering bebas pewangi. Namun, tidak semua kosmetik mineral bebas kimia. Untuk memastikan Anda membeli produk kosmetik mineral berkualitas, bacalah labelnya.
Jika label menyebut bahwa mineral diperkaya atau jika formulanya adalah cair atau mousse, produk tersebut dapat mengandung bahan-bahan, seperti pengawet paraben atau dimethicone. Menurut penelitian, kontak yang terlalu lama dengan dimethicone dapat meningkatkan iritasi kulit dan mata.
Menyembuhkan jerawat
Kosmetik mineral diklaim dapat menyembuhkan atau membersihkan jerawat, tetapi menurut Fusco, bahan antiiritasi dalam kosmetik mineral seperti zinc memang dapat menenangkan peradangan, namun belum tentu baik untuk mengobati jerawat dibanding jenis kosmetik lainnya.
Jika Anda memiliki jerawat, dia merekomendasikan menggunakan produk perawatan kulit khusus untuk jerawat. Sebab, kosmetik mineral tidak memiliki bahan-bahan filler dalam kosmetik konvensional, yang dapat mengurangi penyumbatan pori, yang dapat mengurangi munculnya jerawat.
Dapat digunakan sebagai tabir surya
kosmetik mineral juga diklaim bisa digunakan sebagai tabir surya untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari. Meskipun kosmetik ini mengandung zinc oxide dan titanium dioxide, namun kosmetik mineral tidak memberikan Anda cukup SPF untuk melindungi kulit terhadap sinar ultraviolet yang merusak.
Karena itu, yang perlu Anda lakukan adalah untuk tidak lupa memakai tabir surya dengan SPF demi memberi perlindungan ekstra saat keluar rumah.
Menenangkan kulit
Meskipun zinc oxide dan iron oxide dalam kosmetik mineral dapat menenangkan, namun tidak ada bukti yang menunjukkan seberapa menenangkan. Dan meskipun kosmetik mineral lebih ringan untuk kulit, Fusco menyarankan tetap membersihkan riasan sebelum tidar untuk mencegah iritasi dan kulit bermasalah.
(ren)
Baca Juga :
Tapi sejauh mana Anda mengetahui tentang kosmetik mineral ini? Seorang ahli dermatologi, Dr Francesca Fusco MD - seperti dikutip Starsat60
Dan tidak heran jika popularitas kosmetik mineral menjadi naik daun saat ini. Tapi, semua orang belum tentu cocok menggunakan kosmetik ini, mungkin juga Anda. Untuk itu, sebelum Anda mengganti produk kosmetik, sebaiknya cari tahu mengenai hal itu.
Pertama kali yang harus Anda cari tahu adalah mengenai kandungan dalam kosmetik tersebut. Biasanya, kosmetik mineral mengandung iron oxide, talc, zinc oxide, dan titanium dioxide yang telah digiling atau dihaluskan menjadi partikel-partikel kecil. Dan berikut ini empat mitos salah kaprah tentang kosmetik mineral.
Kosmetik mineral semuanya alami
Kosmetik mineral umumnya tidak mengandung minyak emolien dan lilin, aroma, dan bahan-bahan pengawet yang ditemukan dalam formula kosmetik konvensional dan mereka biasanya bebas pengawet.
Dan karena memiliki bau yang sangat sedikit, kosmetik mineral sering bebas pewangi. Namun, tidak semua kosmetik mineral bebas kimia. Untuk memastikan Anda membeli produk kosmetik mineral berkualitas, bacalah labelnya.
Jika label menyebut bahwa mineral diperkaya atau jika formulanya adalah cair atau mousse, produk tersebut dapat mengandung bahan-bahan, seperti pengawet paraben atau dimethicone. Menurut penelitian, kontak yang terlalu lama dengan dimethicone dapat meningkatkan iritasi kulit dan mata.
Menyembuhkan jerawat
Kosmetik mineral diklaim dapat menyembuhkan atau membersihkan jerawat, tetapi menurut Fusco, bahan antiiritasi dalam kosmetik mineral seperti zinc memang dapat menenangkan peradangan, namun belum tentu baik untuk mengobati jerawat dibanding jenis kosmetik lainnya.
Jika Anda memiliki jerawat, dia merekomendasikan menggunakan produk perawatan kulit khusus untuk jerawat. Sebab, kosmetik mineral tidak memiliki bahan-bahan filler dalam kosmetik konvensional, yang dapat mengurangi penyumbatan pori, yang dapat mengurangi munculnya jerawat.
Dapat digunakan sebagai tabir surya
kosmetik mineral juga diklaim bisa digunakan sebagai tabir surya untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari. Meskipun kosmetik ini mengandung zinc oxide dan titanium dioxide, namun kosmetik mineral tidak memberikan Anda cukup SPF untuk melindungi kulit terhadap sinar ultraviolet yang merusak.
Karena itu, yang perlu Anda lakukan adalah untuk tidak lupa memakai tabir surya dengan SPF demi memberi perlindungan ekstra saat keluar rumah.
Menenangkan kulit
Meskipun zinc oxide dan iron oxide dalam kosmetik mineral dapat menenangkan, namun tidak ada bukti yang menunjukkan seberapa menenangkan. Dan meskipun kosmetik mineral lebih ringan untuk kulit, Fusco menyarankan tetap membersihkan riasan sebelum tidar untuk mencegah iritasi dan kulit bermasalah.
(ren)