Manfaat dan Risiko Investasi Obligasi

Ilustrasi surat utang
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id - Saat berbicara mengenai investasi, Anda tentu akan memikirkan sejumlah manfaat yang akan didapatkan dari investasi yang Anda lakukan tersebut. Sebab, inilah yang kemudian menjadi alasan Anda melakukan investasi itu sendiri.

Masalahnya, di balik manfaat itu, selalu terselip beberapa risiko yang harus Anda perhatikan, agar investasi tidak menjadi sesuatu yang percuma.

Manfaat Obligasi

Obligasi akan memberikan beberapa manfaat dalam keuangan, antara lain:

1. Bunga

Obligasi memiliki sejumlah bunga yang biasanya akan dibayarkan secara reguler oleh pihak penerbit, di mana waktu pembayaran dan besaran bunga ini biasanya telah ditentukan pada sertifikat obligasi itu sendiri.

Baca juga: Baru Pertama Kali Mau Ke Luar Negeri? Perhatikan Ini Dulu

2. Capital gain

Capital gain merupakan selisih yang terdapat antara nilai obligasi, dengan harga jual obligasi tersebut di pasaran. Sebelum masa jatuh tempo tiba, maka obligasi biasanya akan diperdagangkan di pasar sekunder, dengan begitu Anda memiliki kesempatan untuk mendapatkan capital gain.

Hal ini juga bisa didapatkan, ketika membeli obligasi dengan harga diskon, lalu menjualnya dengan harga nominalnya pada saat jatuh tempo.

3. Hak klaim pertama

Saat perusahaan bangkrut, atau dilikuidasi oleh pihak ketiga, maka investor (pemegang obligasi) akan memiliki hak klaim pertama terhadap aktiva perusahaan tersebut.

Baca juga: Pertimbangan Utama Sebelum Beli Motor Baru, Pilih Tunai atau Kredit?

4. Obligasi konversi

Di dalam praktiknya, Anda selaku investor juga bisa mengubah obligasi yang Anda miliki menjadi sejumlah saham, dengan harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan penerbit obligasi tersebut.

Dengan bagitu, Anda akan memiliki hak dan manfaat atas kepemilikan saham pada perusahaan tersebut. Perubahan bentuk sarana investasi ini, tentunya harus dilakukan dengan pemahaman yang sangat baik, agar hasilnya bisa maksimal.


Risiko di dalam obligasi

Semua manfaat di dalam obligasi, tentu selalu dibarengi dengan sejumlah risiko yang terdapat di dalamnya. Karena itu, sangat penting untuk memahami berbagai risiko yang mungkin akan dialami saat berinvestasi dalam bentuk obligasi. Beberapa poin di bawah ini, merupakan risiko obligasi yang mungkin anda alami:

Risiko gagal bayar
Jika berinvestasi dalam obligasi, selalu ada kemungkinan gagal bayar dari pihak perusahaan penerbit obligasi tersebut. Dalam kondisi seperti ini, maka perusahaan tersebut tidak mampu mengembalikan sejumlah utang pokok maupun bunga beserta kewajiban lainnya yang telah ditentukan dalam kontrak obligasi yang mereka terbitkan.

Baca juga: Awas! Deposito Bodong Banyak Ditawarkan, Ini Cara Menghindarinya

Capital loss

Risiko ini, merupakan risiko yang akan ditanggung jika sewaktu-waktu Anda menjual obligasi sebelum waktu jatuh tempo tiba. Hal seperti ini mungkin akan menyebabkan mengalami sejumlah kerugian, akibat adanya selisih harga jual dengan harga beli yang telah anda keluarkan sebelumnya.

Capability

Sebagai pihak penerbit obligasi, perusahaan penerbit akan memiliki hak untuk membeli kembali obligasi yang telah mereka terbitkan sebelum waktu jatuh tempo tiba.

Biasanyam hal ini akan dilakukan jika suku bunga di pasar mengalami penurunan dan. Kejadian seperti ini, sangat mungkin membuat Anda selaku pemegang obligasi mengalami sejumlah kerugian, terutama jika penurunan suku bunga terjadi secara signifikan.

Risiko inflasi

Obligasi juga memiliki risiko yang tinggi terhadap inflasi, karena itu sangat penting bagi Anda untuk selalu mengikuti perkembangan kondisi ekonomi dan mengamati laju inflasi secara rutin.

Jika mengamati bahwa inflasi mengalami kenaikan dalam kurun waktu yang dekat, ada baiknya segera menjual obligasi yang dimiliki, karena peningkatan inflasi akan berbanding lurus dengan kenaikan suku bunga di pasar dan membuat nilai obligasi tersebut mengalami penurunan.

Baca juga: Mengenal Instrumen Pasar Modal dan Cara Investasinya

(asp)