300 Etnis, Produk Spa di Indonesia Makin Potensial

Beauty Profesional 2016
Sumber :
  • VIVA.co.id/Sari Sarifah Aliah

VIVA.co.id - Industri kecantikan di Indonesia ternyata semakin meningkat dari tahun ke tahun dari sisi peminat. Ini terbukti dengan semakin banyaknya peserta yang ikut memeriahkan pameran industri kecantikan skala internasional, Beauty Profesional 2016.

Disebut penyelenggara pameran, acara yang digelar di Jakarta Convention Center ini telah berlangsung sejak 6 Agustus kemarin dan akan berakhir 8 Agustus 2016. Dilaporkan, sekitar 300 merek kecantikan telah menjadi bagian dari pameran ini.

"Ini merupakan tahun ke dua. Berdasarkan data kami, peningkatan jumlah pesertanya sekitar 40 persen karena ada total 112 perusahaan menjadi eksibitor di sini, mewakili 300 merek dari dalam dan luar negeri," ujar Patricia Media, Managing Director PT Indonesia Trade Exposition, selaku penyelenggara pameran, dalam keterangannya, Minggu, 7 Agustus 2016.

Ini artinya, kata Patricia, industri kecantikan memang terus mengalami peningkatan dari jumlah pemain. Bahkan banyak juga pengunjung yang memenuhi pameran ini.

Hampir semua brand yang ikut adalah brand ternama bagi kalangan trade atau profesional di industri kecantikan. Dari Indonesia banyak menghadirkan produk dan perawatan kecantikan yang mengedepankan ciri dan karakter khas Indonesia.

Spa dianggap masih menjadi produk yang potensial untuk dikembangkan lebih lanjut, mengingat Indonesia memiliki lebih dari 300 etnis, semua memiliki produk dan teknik spa masing-masing.

Etno Spa and Wellness dari Indonesia serta produk-produk kecantikan khas Indonesia inilah yang membuat optimis bahwa upaya dan  kreativitas Indonesia akan mendapatkan pengakuan di dunia internasional,” ujar Patricia Medina.

Selain memamerkan produk dan perawatan kecantikan, selama Beauty Professional 2016 berlangsung juga akan digelar seminar dan workshop menarik tentang kecantikan. Beberapa kegiatan tersebut antara lain kompetisi spa terapis khusus spa dari Batak, seminar anti-aging and aesthetics oleh ahli kecantikan ternama di dunia seperti Dr med Michael Klentze yang dihadirkan oleh Perdaweri dan PDGKI.

Menurut Euromonitor, lembaga riset internasional, pasar Asia tetap sebagai penggerak utama untuk produk perawatan kulit. 80 persen dari pendapatan di sektor perawatan kulit dunia di 2019 akan berasal dari Asia, dengan China mengambil 75 persen dari total pertumbuhan regional. Indonesia diprediksi masuk ke dalam 10 besar pasar untuk produk perawatan kulit di tahun 2019.