Krisis Listrik, Pemerintah Sumut Gandeng Tiongkok
- REUTERS
VIVA.co.id - Untuk mengatasi krisis listrik di Sumatera Utara, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) melakukan kerjasama dengan perusahaan listrik Tiongkok. Hal itu dilakukan semata-mata untuk memenuhi ketersediaan pasokan listrik di tengah masyarakat.
Gubernur Sumatera Utara, HT Erry Nuradi, mengatakan kerja sama investasi listrik tersebut dilakukan bersama dengan pengembangan kawasan ekonomi terpadu. Penandatanganan dilakukan dengan Qin Hua, Board chairman Tiongkok Southern Power Grid Synthesis Energy Co, Ltd di Kota Guangdong, Provinsi Guangzhou, Tiongkok, Jum'at, 5 Agustus 2016.
"Investor Tiongkok sangat berkeinginan untuk melakukan investasi listrik di Sumut," sebut Erry Nuradi kepada wartawan di Medan, Sabtu, 6 Agustus 2016.
Dia menuturkan, dengan ketersediaan listrik yang cukup akan membawa pembangunan Sumatera Utara lebih baik. Saat ini, tambahkan pasokan listrik dari PT PLN (persero) belum maksimal untuk menyuplai listrik secara keseluruhan di Provinsi Sumut.
"Listrik sangat vital bagi investor. Investor akan banyak datang, sebab listrik tersedia. Apalagi kawasan Danau Toba, jalan tol, kereta api dan sarana lainnya sedang dan akan dibangun di Sumut. Ini butuh ketersediaan listrik yang besar," sebut Erry.
Untuk lokasi pembangkit listrik, Erry mengungkapkan masih menjadi pembahasan terkait lahan yang akan disediakan di Sumatera Utara. "Ini hanya kesediaan untuk investasi. Lokasi dan teknis akan dilihat dengan kondisi di Sumut," jelas Erry.
Selain membicarakan kerjasama investasi listrik di Sumatera Utara. Pertemuan dengan pemerintah dan pebisnis Tiongkok juga membicarakan tentang pengembangan kawasan ekonomi terpadu. Di mana Sumut memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke.