Empat Alasan Bisnis E-Commerce RI Terbesar di Asia
- U-Report
VIVA.co.id - Indonesia saat ini memiliki periode yang menguntungkan dalam pertumbuhan ekonomi. Bahkan, Indonesia adalah negara Asia Tenggara pertama yang akan menjalankan jaringan kereta peluru, sehingga dipastikan terus menjadi pasar berharga dalam berbisnis.
Dilansir dari laman Business Insider, pada Sabtu 6 Agustus 2016, Indonesia tercatat sebagai salah satu negara yang terus mengembangkan bisnis e-commerce. Dan pada 2020 nanti, bisnis e-commerce di Indonesia dapat mencapai US$130 juta, dan terbesar ketiga dunia setelah China dan India.
Indonesia juga diperkirakan dapat menjadi pemimpin teratas dalam bisnis e-commerce dunia kedepannnya jika melihat empat poin berikut ini:
1. Indonesia adalah rumah bagi pengguna smartphone terbesar di kawasan
Sebuah laporan StatCounter memperkirakan bahwa pada 2015 lalu, telah lebih dari 70 persen lalu lintas internet di Indonesia berasal dari perangkat telepon genggam pintar. Indonesia juga memiliki Facebook dengan tingkat penggunaan tertinggi di seluruh dunia, dengan 63 juta pengguna pada 2015.
Hal ini membuat Indonesia tercatat sebagai bangsa pengguna telepon genggam pintas pertama dan yang memberikan akses pasar e-marketer langsung ke data pribadi.
2. Bisnis independen dapat bersaing dengan peritel massal
Tidak seperti rekan-rekan bisnis lain di Asia, Indonesia tidak semata-mata mengandalkan marketing untuk memandu keputusan pembelian.
Hal ini memungkinkan usaha mandiri dapat mempertahankan pangsa pasar. Terlebih dalam upaya menumbuhkan pasar ritel dan sebagai langkah bertahan diera persaingan, UMKM terkemuka diminta terus kembangkan e-commerce dalam menghadapi pebisnis besar dan bermerek.
3. Ada banyak daerah pedesaan di Indonesia
Meskipun kemajuan infrastruktur di banyak kota di Indonesia masih terbelakang. Namun, ada potensi besar di wilayah pedesaan dan semi-pedesaan dengan e-commerce. Di mana hal tersebut dapat membantu konsumen untuk langsung menemukan barang di sumber-sumber sulit, terlebih dengan menggunakan smartphone.
Misalnya, situs online Indonesia Blibli.com memiliki lebih dari sepertiga dari 2,5 juta pelanggan yang tinggal di daerah pedesaan, di mana satu-satunya bentuk akses internet datang melalui smartphone. Pengadaan barang khusus untuk daerah pedesaan Indonesia membuat negara ini sempurna untuk pertumbuhan pasar online.
4. Indonesia sangat setia pada satu merek media sosial
Lebih dari 92 persen penduduk Indonesia memiliki akun Facebook dan sangat unik penggunaannya karena dipakai secara luas untuk kepentingan pribadinya. Tidak seperti negara lain yang miliki berbagai media sosial seperti China dengan Weibo, QZone dan TencentQQ.
Selain itu, daya beli masyarakat Indonesia juga sering dibentuk melalui rekomendasi media sosial, dengan fokus pada pengembangan integrasi melalui platform Facebook yang menawarkan ruang perusahaan untuk dapatkan keuntungan melalui penjualan langsung, iklan atau bahkan kemitraan.
Mengikat Facebook ke situs populer seperti forum online seperti Kaskus dan Tokobagus, atau bahkan toko online seperti Sukamart, bisa membuat masuknya video berkualitas tinggi, perbandingan produk dan gambar dioptimalkan, di samping fitur mobile first lainnya, untuk mendorong pertumbuhan pasar online.