Alice Through the Looking Glass, Menguak Masa Lalu Hatter

Alice Through the Looking Glass
Sumber :
VIVA.co.id
- Enam tahun menanti, Disney kembali menghadirkan film sekuel, kelanjutan kisah petualangan
Alice in Wonderland
pada tahun 2010.
Alice Through the Looking Glass
akan membawa penonton menyelami masa lalu Hatter, sahabat Alice yang diperankan oleh aktor Johnny Depp. Film ini juga sekaligus mengungkap kisah di balik kepala hati Red Queen (Helena Bonham Carter).


Film yang disutradarai oleh James Bobin dan dengan penulis skenario yang sama, Linda Woolverton kembali menghadirkan banyak karakter utama dalam Alice in Wonderland.


Dikisahkan tiga tahun setelah petualangan Alice di Wonderland, Alice (Mia Wasikowska) telah tumbuh dewasa dan menjadi kapten sebuah kapal. Ia pun menjadi wanita pemberani dan mampu menghindari perompak.

Alice kemudian kembali bertemu dengan Absolem dan Blue Monarch Butterfly yang mengajaknya kembali ke wonderland melalui sebuah cermin. Ia pun mengetahui bahwa sahabatnya Mad Hatter sedang bersedih karena tidak ada yang percaya bahwa keluarganya masih hidup.

Kondisi Hatter yang menyedihkan dan bahkan hampir kehilangan nyawa membawa Alice bertemu Time, penguasa segala waktu yang ada di dunia. Alice ingin meminjam Chronosphere yang dikatakan oleh White Queen (Anne Hathaway) bisa membawa Alice menjelajah lorong waktu dan menyelamatkan keluarga Hatter.

Tak mengindahkan bahaya yang diungkapkan oleh Time yang diperankan oleh Sacha Baron Cohen, Alice mencuri Chronosphere dan tidak menyadari bahwa perbuatannya tersebut membahayakan dunia.

Lewat perjalanannya, Alice mengetahui akar masalah Iracebeth 'Red Queen' membenci Mirana 'white Queen' dan bagaimana Red Queen bisa memiliki kepala membesar, bahkan berbentuk hati.


White Queen yang baik dan pendiam ternyata menyimpan masa lalu kelam. Saat muda, dia mencuri kue yang dimasak sang ibu dan berbohong dengan mengatakan tidak memakannya, sehingga Iracebeth yang disalahkan dan hendak dihukum ibunya.


Alice mencoba memperbaiki hubungan kedua saudara ini, ia mencoba menjauhkan jam yang akan membentur kepala Iracebeth saat ia akan dihukum agar keduanya tidak saling benci. Tapi bukannya selamat, Iracebeth justru tetap mendapat luka di bagian kepalanya dengan cara lain.


Alice pun menyadari perkataan Time yang mengajarkan bahwa apa yang sudah terjadi tidak bisa diubah, tapi setidaknya kita bisa mengambil makna dari setiap kejadian.


Dalam perjalanan melintas waktu tersebut, Alice juga menyadari rahasia keluarga Hatter yang selama ini belum terungkap.


"Hatter hampir sekarat di atas kesedihannya, hampir menghilang di hadapan mata. Dia berusaha memecahkan misteri keberadaan keluarganya, apakah masih hidup atau tidak. Hal ini menjadi menarik karena anda bisa mengerti alasan di balik kegilaannya," kata Johnny Depp dalam rilis yang diterima media.


Fitra Rifai, Head of Studio Marketing The Walt Disney Company Indonesia mengatakan, "
Alice Through The Looking Glass
akan menawarkan kisah baru yang menarik dengan karakter yang tak terlupakan dan sekali lagi membawa penonton menuju imajinasi yang unik dan penuh warna."


Secara keseluruhan film ini memiliki makna mendalam yang bisa dipetik sebagai pelajaran. Dengan visualisasi Wonderland yang begitu menakjubkan, film berdurasi 112 menit ini akan terasa cepat berlalu.


Namun Marija Loncarevic, kritikus film lewat
Rotten Tomatoes
ini berpendapat, ide cerita yang membawa kembali Alice ke Wonderland itu mengecewakan. Meski film ini punya usaha yang baik, namun gagal membuat kesan yang mendalam dan abadi.


Will Leitch dari The New Republic mengatakan di samping semua kekurangannya, film ini adalah film anak yang murni dan cocok untuk mengisi waktu keluarga.


Lalu, berhasilkah Alice menyelamatkan dunia akibat kesalahannya mencuri Chronosphere? Apakah White Queen dan Red Queen bisa berdamai dan apakah keluarga Hatter benar-benar masih hidup seperti yang dipercayainya?


Temukan jawabannya mulai 16 Agustus 2016 di berbagai bioskop Indonesia.