Cerita Pandji Pragiwaksono Redam Kisruh Tolikara di Twitter

Pandji Pragiwaksono
Sumber :
  • Nuvola Gloria/ VIVA

VIVA.co.id - Bukan hanya tempat untuk mengungkapkan pendapat, karya, dan juga celotehan, ternyata komika Pandji Pragiwaksono menggunakan Twitter lebih dari itu. Melalui media sosial berlambang burung tersebut, ia mampu membantu meredam konflik yang sempat pecah di Tolikara beberapa waktu lalu.

Saat menghadiri konferensi pers di Qubicle, Senopati, Jakarta Selatan, Kamis, 4 Agustus 2016, Pandji yang aktif menggunakan Twitter sejak 2008, menceritakan kejadian tersebut.

Ia menyebut bagaimana Twitter menjadi wadah penting di mana semua orang bisa menyampaikan isi kepalanya. Menurut Pandji, saat itu kondisinya begitu mengerikan.

"Karena Twitter adalah tempat beropini, begitu cepat dan beragam muncul opini yang meresahkan. Opini itu banyak yang mengajak berantem dan perang," kata Pandji.

Menurutnya, ajakan provokatif tersebut merupakan suatu yang sangat kontraproduktif yang justru hanya akan memperkeruh masalah. "Ini kontraproduktif, ini lagi ada masjid kebakar malah ngajak perang ke sana," ujar Pandji.

Dalam upaya meredam cuitan panas tersebut, Pandji langsung berinisiatif membuat sebuah tulisan di blog pribadinya tentang kejadian tersebut. Tulisannya pun kemudian menjadi viral di Twitter.

Setelah tersebar di media sosial, seorang teman mengajaknya untuk menggalang dana guna membangun kembali masjid yang rusak. Mereka pun setuju dan melalui sebuah platform penggalangan dana, Kitabisa.com, aksi tersebut pun dilakukan.

"Akhrinya datang temen untuk bangun masjid, terus gue set-up di laman kitabisa.com dan gue lempar di Twitter," jelasnya.

Ajaibnya, hanya dalam waktu kurang dari sebulan, target dana yang ingin dikumpulkan sudah tercapai bahkan melampaui. Aksi Pandji bukan mulus tanpa kritikan. Di samping banyak yang turut serta, Pandji juga dituding menunggangi isu.

"Kalau kita bisa melakukan hal yang lebih produktif, kenapa tidak kita lakukan," kata Pandji mengakhiri ceritanya. (ase)