Drone Amfibi Penjaga Wilayah RI Kantongi Sertifikat Militer
Rabu, 3 Agustus 2016 - 17:21 WIB
Sumber :
- OS-Wifanusa
VIVA.co.id - Drone amfibi yang digadang untuk menjadi penjaga pertahanan Indonesia, OS-Wifanusa akhirnya mengantongi Sertifikat Kelaikan Udara Militer dari Indonesian Military Airworthiness Auhority (IMAA) Pusat Kelaikan Kementerian Pertahanan.
Sertifikat telah dikantongi usai drone itu menjalani uji kelaikan selama sebulan lebih dari 16 Juni sampai 31 Juli 2016.
"Kami sangat terharu dan bangga dengan pengakuan negara atas hasil karya kami ini dengan diterbitkannya Sertifikat Kelaikan Udara Militer dari IMAA, semoga hasil karya kami ini bisa jadi kebanggan Indonesia dan dapat digunakan untuk kepentingan pertahanan negara" kata saah satu penemu drone Wifanusa, Yulian Paonganan atau akrab disapa Ongen dalam keterangan tertulis, Rabu 3 Agustus 2016.
Penyerahan sertifikat dari IMAA dilaksanakan di ruang kerja Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan di Jakarta. Sertifikat diserahkan langsung oleh Kabaranahan Laksda TNI Leonardi, didampingi Kapuslaik Laksma TNI Sofyan.
"Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada Menteri Pertahanan RI dan jajarannya yang telah memberi kepercayaan kepada kami untuk memproduksi drone ini," ujar Ongen.
Sebagai informasi, drone OS-Wifanusa yang mendapatkan sertifikat ada dua tipe yaitu OS-Wifanusa SL-D70 dengan lebar sayap 4,2 meter dan daya tahan 6-8 jam. Kemudian tipe kedua yaitu OS-Wifanusa SL-D28 dengan lebar sayap dan daya tahan 8-10 jam. Keduanya membawa muatan berupa kamera pengawasan canggih dan kamera pemetaan multispektran serta medium format resolusi tinggi.
Salah satu keunikan Drone OS-Wifanusa yaitu bisa lepas landas dan mendarat di air maupun di darat. Dengan kemampuan itu maka drone ini disebut drone amfibi. Bicara soal kemampuan terbang bisa mencapai 5000 rata-rata permukaan air laut.
Drone OS-Wifanua diciptakan oleh anak bangsa secara mandiri. penemu drone ini adalah Yulian Paonganan, Laksamana TNI Ade Supandi, dan Oky Suanandi. Sedangkan Cheif Engginering-nya adalah Hisar Pasaribu.
Baca Juga :
Sertifikat telah dikantongi usai drone itu menjalani uji kelaikan selama sebulan lebih dari 16 Juni sampai 31 Juli 2016.
"Kami sangat terharu dan bangga dengan pengakuan negara atas hasil karya kami ini dengan diterbitkannya Sertifikat Kelaikan Udara Militer dari IMAA, semoga hasil karya kami ini bisa jadi kebanggan Indonesia dan dapat digunakan untuk kepentingan pertahanan negara" kata saah satu penemu drone Wifanusa, Yulian Paonganan atau akrab disapa Ongen dalam keterangan tertulis, Rabu 3 Agustus 2016.
Penyerahan sertifikat dari IMAA dilaksanakan di ruang kerja Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan di Jakarta. Sertifikat diserahkan langsung oleh Kabaranahan Laksda TNI Leonardi, didampingi Kapuslaik Laksma TNI Sofyan.
"Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada Menteri Pertahanan RI dan jajarannya yang telah memberi kepercayaan kepada kami untuk memproduksi drone ini," ujar Ongen.
Sebagai informasi, drone OS-Wifanusa yang mendapatkan sertifikat ada dua tipe yaitu OS-Wifanusa SL-D70 dengan lebar sayap 4,2 meter dan daya tahan 6-8 jam. Kemudian tipe kedua yaitu OS-Wifanusa SL-D28 dengan lebar sayap dan daya tahan 8-10 jam. Keduanya membawa muatan berupa kamera pengawasan canggih dan kamera pemetaan multispektran serta medium format resolusi tinggi.
Salah satu keunikan Drone OS-Wifanusa yaitu bisa lepas landas dan mendarat di air maupun di darat. Dengan kemampuan itu maka drone ini disebut drone amfibi. Bicara soal kemampuan terbang bisa mencapai 5000 rata-rata permukaan air laut.
Drone OS-Wifanua diciptakan oleh anak bangsa secara mandiri. penemu drone ini adalah Yulian Paonganan, Laksamana TNI Ade Supandi, dan Oky Suanandi. Sedangkan Cheif Engginering-nya adalah Hisar Pasaribu.