Tingkat Hunian Hotel di Jakarta Naik, Ini Penyebabnya
- Pixabay
VIVA.co.id - Stagnan pertumbuhan ekonomi sepanjang kuartal II ternyata tak membuat tingkat hunian rata-rata (AOR) hotel di Jakarta alami hal serupa. Riset yang dilakukan Colliers International Indonesia mencatat AOR pada periode tersebut meningkat cukup signifikan sebesar 4,9 persen menjadi 56,7 persen.
Associate Director Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, mengatakan sepanjang kuartal II 2016 kondisi bisnis berjalan seperti biasa, namun di akhir periode tersebut aktifitas terlihat mulai meriah. Sebagian besar orang pada waktu tersebut banyak melakukan perjalanan bisnis lebih awal.
Menurut dia, yang menyebabkan AOR alami peningkatan adalah naiknya kinerja meeting, incentive, conference, dan exhibition (MICE) di sektor hotel. Hal itu didominasi pasar korporasi dan pemerintah yang sebagian besar digunakan untuk kegiatan pertemuan, seremonial atau festival.
Dari lokasinya, Hotel-hotel yang ada di daerah Central Business Distrik (CBD) terlihat AORnya meningkat sebesar 4,2 persen menjadi 55,3 persen. Sementara hotel yang ada di luar CBD, untuk AORnya naik sebesar 5,4 persen menjadi 57,6 persen.
"Untuk daerah CBD kenaikan hunian tertinggi terjadi pada hotel kelas mewah, AOR hotel mewah naik 4,78 persen menjadi 53,17 persen. sedangkan untuk hotel kelas menengah mengalami kenaikan 3,45 persen menjadi 56,83 persen," jelas Ferry dikutip dari riset kuartalan Colliers, Rabu 3 Agustus 2016.
Tarif Rata-rata Harian (ADR)
Sementara itu, untuk tarif rata-rata harian hotel di Jakarta pada periode yang sama tercatat naik 0,15 persen menjadi US$82,65 atau setara Rp1,08 juta. Sedangkan untuk hotel di daerah CBD naik 0,71 persen menjadi US$122,25 atau setara Rp1,6 juta.
Ferry mengungkapkan, naiknya semua tarif rata-rata hotel tidak lepas dari berbagai kegiatan MICE yang diselenggarakan oleh koorporasi dan pemerintah. Dengan kondisi ini menggambarkan kinerja hotel di Jakarta semakin baik.
(ren)