Bahaya Olimpiade Rio dari Sisi Ilmuwan
Selasa, 2 Agustus 2016 - 17:10 WIB
Sumber :
- REUTERS/Ricardo Moraes
VIVA.co.id
- Pekan ini ajang olahraga sejagat bakal dibuka. Namun pelaksanaan Olimpiade Rio itu menyisakan persoalan. Bahkan ilmuwan pun sudah mewanti-wanti atlet olimpiade yang berlaga di ajang tersebut agar hati-hati saat kontak dengan air di Brasil.
Peringatan dari ilmuwan itu terkait dengan kualitas air pada venur cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade Rio 2016.
Dikutip dari
Science Alert,
Selasa 2 Agustus 2016, jauh sebelum pelaksaan Olimpiade, peneliti telah menjalankan studi selama 16 bulan terkait kualitas lingkungan di Brasil. Hasil studi peneliti mengungkapkan, air di venue arena Olimpiade dan Paralympic telah terverifikasi berbahaya bagi kesehatan.
Dalam laporannya ilmuwan mengatakan, bahaya kualitas air itu bukan hanya karena air pada venue itu berisi kotoran manusia dan bakteri berbahaya saja, tapi temuan ilmuwan yakni air pada venue ternyata menyimpan tingkat virus yang melampaui Amerika Serikat. Saking buruknya, salah satu ahli dalam penelitian itu menyebutkan kualitas air di venue sangat 'keterlaluan'.
Dalam studinya, peneliti menemukan adanya adenovirus yang hadir dalam 90 persen air yang diuji dalam venue tersebut. Adenovirus merupakan grup virus yang dapat menyebabkan infeksi pada mata, usus, paru, dan saluran napas.
Ilmuwan sudah mengingatkan soal bahaya kualitas air ini sejak tahun lalu. Dalam pemaparan hasil pertama studi Maret 2015, studi mengungkapkan salah satu venue dayung, Rodrigo de Freitas Lagoon, mengandung setidaknya 1,73 miliar adenovirus tiap liter air.
Jumlah tingkat virus itu lebih berbahaya 1,7 juta kali dibanding kualitas buruk air di Inggris dan AS. Soal gambaran bahayanya, ilmuwan mengatakan, hanya dengan menelan tiga sendok teh air di venue itu saja, maka akan langsung menginveksi orang dengan virus.
Baca Juga :
"Jangan letakkan kepala Anda di bawah air," saran pakar biomedik, Valerie Harwood.
Kondisi itu menjadikan kontingen negara yang berlaga jadi waspada. Dikutip dari
The Sydney Morning Herald,
salah satunya kontingen dayung Australia, mantan atlet Olimpiade dan pendamping tim Australia, Kitty Chiller mengatakan tim dayung mengantisipasinya dengan dua skema.
Pertama, usahakan agar atlet tak terjatuh dari perahu. Opsi kedua, jika memang terpaksa jatuh dari perahu maka jangan sampai mulut terbuka.