Jokowi: 2016 Menantang Bagi Ekonomi Negara Islam
- ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo
VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo mengungkapkan tantangan yang dihadapi negara-negara Islam saat ini.
Ia mengatakan bahwa tahun 2016 dan seterusnya akan semakin menantang bagi ekonomi negara-negara Islam. Apalagi adanya krisis ekonomi global yang membuat perdagangan global menjadi yang paling terlemah sejak perang dunia II.
"Ekspor global turun 14 persen dibanding setahun sebelumnya dari sekitar US$10 triliun. Lalu dari surat utang pemerintah yang beredar, sekitar dua pertiganya memiliki suku bunga di bawah nol," kata Presiden Joko Widodo saat meresmikan pembukaan Forum Ekonomi Islam Dunia atau World Islamic Economic Forum (WIEF) di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Selasa 2 Agustus 2016.
Untuk itu, Jokowi mengatakan bahwa dengan situasi global seperti sekarang ini komunitas muslim harus mengoptimalkan penggunaan kekuatan fundamental, yakni demografi penduduk.
"Muslim memiliki demografi yang paling baik dibanding kelompok lainnya di dunia dengan jumlah anak muda yang proporsinya paling besar. Umur rata rata pemuda Muslim dunia 23 tahun dan umur tengah kelompok Muslim rata rata 30 tahun," kata dia.
Pada kesempatan itu, Jokowi mengaku senang dengan dipercayanya kota Jakarta sebagai tuan rumah perhelatan sekali setahun tersebut setelah sebelumnya diadakan di London pada tahun 2013, Dubai pada tahun 2014, dan Kuala Lumpur 2015. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun memanfaatkan kesempatan itu untuk mempromosikan Jakarta.
"Kita senang forum ekonomi Islam dunia akhirnya datang ke Jakarta. Jakarta kota metropolis. Selama Anda semua di sini, silakan enjoy (nikmati) kuliner, golf, spa, dan, shopping kelas dunia, saya harap kalian tidak keberatan saya promosi Jakarta, karena saya gubernur Jakarta dua tahun yang lalu," ujar Jokowi diiringi tepuk tangan para peserta forum.