Faktor Ini Buat Investor Borong Emas
- REUTERS/Michael Dalder/Files
VIVA.co.id - Emas dengan lima ukuran berbeda pada hari ini, Senin 1 Agustus 2016, di kantor PT Aneka Tambang, Pulogadung ludes terjual. Produksi emas yang dijual Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu memang pada hari ini mengalami kenaikan Rp1.000 dari yang sebelumnya Rp608 ribu, menjadi Rp609 ribu.
Ekonom PT Bank Permata Josua Pardede menilai, ludesnya emas yang diborong oleh para investor, tidak bisa begitu saja dijadikan tolak ukur bahwa para investor saat ini tengah mencari komoditas investasi yang relatif lebih aman, dibandingkan dalam bentuk dana di pasar uang.
“Ini sifatnya hanya sementara,” jelas Josua kepada awak media di Sofitel, Nusa Dua, Bali, Senin 1 Agustus 2016.
Menurut Josua, mata uang negeri Paman Sam, Amerika Serikat, yang terus berfluktuasi ke level terendah, akan membuat para investor beralih untuk menginvestasikan dananya di sektor komoditas yang aman.
“Tetapi, misalkan dolar AS menguat, seiring ekspektasi kenaikan suku bunga tahun depan, dolar akan menguat lagi dan harga akan turun lagi,” ujarnya.
Josua mengatakan, ekspektasi para pelaku pasar terhadap arah kebijakan moneter bank sentral AS (Federal Reserve) memang cenderung stabil, karena Presiden William C. Dudley telah menegaskan bahwa peluang menaikkan suku bunga acuan sangat rendah.
“Sehingga, baru akan terlihat tahun depan,” ungkapnya. (asp)