Yama Carlos Bangga Jadi Prajurit Perdamaian
Sabtu, 30 Juli 2016 - 16:49 WIB
Sumber :
- al amin/VIVAlife
VIVA.co.id - Aktor tampan Yama Carlos terlibat dalam penggarapan film patriot berjudul Garuda 23 ( I Leave My Heart In Lebanon) Produksi TB Silalahi Center. Dalam film ini Yama berperan sebagai Lettu Arga, seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang diterjunkan ke Lebanon.
Dalam film ini Yama harus mengikuti pelatihan militer selama 5 hari bersama pasukan TNI AD lainnya di Cilodong , Jawa Barat.
"Kami di sana dilatih selama 5 hari ya. Kesulitannya semua diatur dan buat kami yang di sana ini lumayan berat," ujar Yama Carlos.
Meskipun berat, pemain film 'Pencarian Terakhir ' itu mengaku sangat menikmati proses pendidikan ala militer yang ia terima di sana.
"Bagaimana layaknya prajurit tinggal di asrama, ya kayak gitu proses chemistry kami sebagai prajurit," ujar Yama.
Baginya, setelah mendapatkan pendidikan militer selama 5 hari di markas TNI semakin menumbuhkan cintanya kepada Tanah Air.
"Memang berat, tapi setelah 5 hari menjalani proses pendidikan itu, rasa cinta Tanah Air saya jadi bertambah," tuturnya.
Pria kelahiran Semarang 28 Desember 1980 itu pun mengaku bangga dirinya bisa dipercaya untuk memerankan anggota pasukan khusus perdamaian ke Lebanon.
"Memakai seragam ini rasanya jadi bangga dan punya tanggung jawab sendiri pasti," kata dia.
Baca Juga :
Dalam film ini Yama harus mengikuti pelatihan militer selama 5 hari bersama pasukan TNI AD lainnya di Cilodong , Jawa Barat.
"Kami di sana dilatih selama 5 hari ya. Kesulitannya semua diatur dan buat kami yang di sana ini lumayan berat," ujar Yama Carlos.
Meskipun berat, pemain film 'Pencarian Terakhir ' itu mengaku sangat menikmati proses pendidikan ala militer yang ia terima di sana.
"Bagaimana layaknya prajurit tinggal di asrama, ya kayak gitu proses chemistry kami sebagai prajurit," ujar Yama.
Baginya, setelah mendapatkan pendidikan militer selama 5 hari di markas TNI semakin menumbuhkan cintanya kepada Tanah Air.
"Memang berat, tapi setelah 5 hari menjalani proses pendidikan itu, rasa cinta Tanah Air saya jadi bertambah," tuturnya.
Pria kelahiran Semarang 28 Desember 1980 itu pun mengaku bangga dirinya bisa dipercaya untuk memerankan anggota pasukan khusus perdamaian ke Lebanon.
"Memakai seragam ini rasanya jadi bangga dan punya tanggung jawab sendiri pasti," kata dia.