Terungkap, Misi Lanjutan Inisiator Pesawat Tenaga Surya

Solar Impulse 2, sebuah pesawat bertenaga surya, tiba di bandara di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada 26 Juli 2016.
Sumber :
  • REUTERS/Stringer

VIVA.co.id - Pesawat tenaga surya, Solar Impulse 2, pekan ini telah berhasil menuntaskan misi keliling dunia tanpa bahan bakar.

Selama 16 bulan menjalankan misi terbang keliling dunia, Solar Impulse 2 telah menempuh jarak penerbangan total 43.041 kilometer dalam 17 tahap penerbangan.

Setelah sukses menuntaskan misi tersebut, inisiator Solar Impulse 2, Bertrand Piccard dan André Borschberg, mengaku tak puas dengan langkah tersebut.

Keduanya, yang bergantian mengawaki Solar Impulse 2 dalam misi keliling dunia itu, mengatakan bahwa keberhasilan misi mendorong mereka untuk terus membuktikan energi bersih alias teknologi tanpa bahan bakar.

Dalam wawancaranya kepada laman Wired melalui telepon, keduanya mengaku sudah menargetkan misi lain, yaitu mengembangkan drone tenaga surya.

"Berbasis pengalaman yang telah kami lalui, kami akan memproduksi drone tenaga surya. Kami harap punya sesuatu yang bisa terbang di stratosfer kurang dari tiga tahun," ujar Borschberg dikutip dari Wired, Jumat 29 Juli 2016.

Dalam gagasan keduanya, drone tenaga surya itu akan punya bentang sayap 40 sampai 50 meter, lebih ciut dibandingkan Solar Impulse 2 yang punya sayap 72 meter. Mereka mengaku yakin bisa mewujudkan ide mereka.

Borschberg mengatakan, dalam misi Solar Impulse 2, total bobot muatan yang dibawa mencapai 300 kilogram. Nah, untuk drone itu, mereka ingin muatan yang dibawa cukup 30 kilogram.

Keduanya mengaku berambisi untuk membuat drone tenaga surya, yakni untuk terus membuktikan kepada dunia tentang energi bersih. Dalam hal pesawat, mereka sudah membuktikannya meski terdapat beberapa kekurangan, dan kini keduanya ingin membuktikannya melalui drone.

"Kami telah menggunakan sedikit energi untuk bisa mencapai banyak (prestasi). Energi tidak pernah menjadi masalah bagi kami," ujat Piccard.

Dia meyakini nantinya drone itu akan bisa mendukung untuk pertanian, memprediksi cuaca, manajemen samudera dan hutan dan lainnya.

Terkait drone tenaga surya, Solar Impulse bukan satu-satunya yang punya gagasan tersebut. Tercatat ada beberapa perusahaan dan lembaga yang mengembangkan drone dengan tenaga alternatif.

Facebook misalnya. Situs jejaring sosial itu belum lama ini telah sukses menerbangkan drone tenaga surya mereka, Aquila, selama 90 menit. Nantinya Aquila akan dirancang bisa terbang selama tiga sampai enam bulan dan memancarkan internet ke area tertentu.

Sementara perusahan pembuat pesawat, Airbus sedang menguji dan merencanakan menjual pesawat listrik pada 2017.

Sedangkan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) juga sedang mengembangkan pesawat listriknya, X-57. Pesawat ini dirancang dengan sayap khusus dan didukung 14 motor listrik.