JK: Ada yang Ingin Jegal, Tandanya Banyak Uang di Sana

Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla.
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA.co.id – Perbankan Singapura dikabarkan tengah melakukan berbagai cara untuk menjegal upaya pemerintah Indonesia memulangkan dana yang selama ini tersimpan di negara tersebut melalui program kebijakan pengampunan pajak, atau tax amnesty. Salah satunya, dengan menawarkan bunga deposito yang jauh lebih tinggi.

Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mengungkapkan, kabar itu semakin menguatkan analisa yang menyebutkan bahwa ada banyak dana warga negara Indonesia (WNI) yang selama ini disimpan di Singapura. Artinya, menjadi suatu hal yang wajar jika perbankan Singapura melakukan cara-cara tersebut.

“Semua negara pasti ingin survive. Itu berarti membuktikan kebenaran suatu analisa, bahwa uang terbanyak di Singapura itu di Indonesia,” kata JK, sapaan akrab Jusuf Kalla, saat ditemui di Kompleks Kementerian Keuangan Jakarta, Kamis 21 Juli 2016.

Namun, Wapres menegaskan, era keterbukaan informasi perbankan yang dalam waktu dekat segera diberlakukan, akan semakin memudahkan pemerintah Indonesia untuk mengakses data para Wajib Pajak yang selama ini menyimpan dananya di luar negeri.

Menurutnya, upaya Singapura diklaim akan berujung sia-sia. “Kamu tidak bisa lagi, karena sudah terbuka. Maka dari itu, kami akan bertindak lebih tegas dan keras dari ini,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Rosan Perkasa Roeslani mengakui, perbankan Singapura memang menawarkan bagi para nasabah yang ingin mendeklarasikan dananya, akan mendapatkan bunga empat persen. (asp)