21-07-2005: Teror Bom Berujung Gagal di London
- Reuters/Met Police/Handout
VIVA.co.id – Hari ini 11 tahun lalu. Sekelompok teroris mencoba menyabotase sistem transportasi terpadu di London, Ibu kota Inggris. Mereka menanam tiga buah bom, dua di kereta bawah tanah dan satu stasiun bus kota.
Beruntung, bom meledak hanya berkekuatan kecil. Aksi ini terbilang gagal dieksekusi dan merenggut nyawa warga London yang tengah sibuk.
Akan tetapi, mereka berhasil membuat warga Inggris merasa takut dan terancam.
Melansir situs History, ancaman bom ini terjadi tepat dua minggu setelah aksi teroris pada 7 Juli yang menewaskan 56 orang, termasuk pelaku penyerangan, serta melukai 700 orang lainnya.
Serangan ini merupakan yang terbesar di Inggris sejak Perang Dunia II.
Bom yang gagal diledakkan itu ditemukan di Stasiun Kereta Bawah Tanah Oval, Warren Street, Stasiun Bus Kota Shepherd serta Hackney.
Diperkirakan 3 juta orang menggunakan Stasiun Oval setiap harinya, dan 6,5 juta orang menggunakan sistem terpadu bus kota.
Para penumpang dievakuasi. Tidak ada korban yang tewas. Seorang saksi mata mengingat, ledakan yang terjadi pun lebih lemah.
Dua hari kemudian, bom lainnya ditemukan di semak-semak dekat taman di Little Wormwood Scrubs, ibu kota negeri Ratu Elizabeth II.
Kelima orang yang diyakini sebagai pelaku pemboman yakni Ibrahim Muktar Said, Yassin Hassan Omar, Hussain Osman, Ramzi Mohamed dan Manfo Kwaku Asiedu, akhirnya ditangkap pada akhir Juli.
Semua didakwa atas konspirasi yang berniat melakukan pembunuhan. Sidang perdana mereka baru dimulai pada September 2006.
Akhirnya, Pengadilan Inggris memutuskan lima orang bersalah dalam upaya pengeboman gagal di London pada 21 Juli. Putusan itu ditetapkan pada 9 Juli 2007.