Indro Warkop Senang Ada Layanan Film Indonesia Lewat Ponsel

Indro Warkop
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Diza Liane Sahputri

VIVA.co.id – Indro Warkop merasa film Indonesia harus menjamah semua pelosok daerah. Menurut dia itu adalah salah satu cara agar para seniman bisa semakin memperbanyak karyanya dan lepas dari masalah pembajakan.

Pentolan grup lawak legendaris Warkop DKI ini memaparkan keinginannya agar film box office Indonesia bisa dilihat oleh seluruh masyarakat. Cara itu, selain meningkatkan ide kreatif, dia nilai juga bisa mencegah makin maraknya kasus pembajakan.

Maka Indro pun merasa bersyukur minat masyarakat Indonesia untuk lebih banyak menonton karya anak bangsa didukung oleh teknologi canggih. Salah satunya dengan menggunakan aplikasi MOX di dawai (gagdet).

Ini layanan berlangganan Mobile dimana pelanggan bisa menikmati ratusan film Indonesia dengan berlanggangan MOX melalui ponsel. Diakui oleh Indro, adanya aplikasi canggih ini, mampu membantu masyarakat untuk menemukan banyak film-film Indonesia yang menarik untuk ditonton.

"Mudah-mudahan budaya menonton film Indonesia ini bisa merangsang mereka untuk mau tetap tonton karya anak bangsa dan hindari pembajakan," ujar Indro yang ditemui usai launching film Komedi Gokil 2 di aplikasi MOX, di kawasan Setiabudi, Jakarta, Rabu 20 Juli 2016.

Harga yang ditawarkan untuk menonton seluruh film Indonesia di aplikasi MOX ini memang terbilang cukup murah. Namun, Indro masih ragu bahwa nantinya, adanya aplikasi tersebut bisa dengan cepat mendorong masyarakat untuk lebih mengetahui karya-karya bangsa sendiri.

"Memang budaya handphone dan internet itu sudah meluas, tapi seberapa melekat budaya untuk nonton karya anak bangsa?" tambah pria berjanggut itu.

Meskipun demikian, Indro berharap dengan adanya media ini untuk mempermudah melihat film-film Indonesia, pembajakan bisa semakin berkurang. Sehingga, hal ini bisa memacu semangat insan perfilman untuk memproduksi lebih banyak lagi film berkualitas.

"Nah pembajakan jadi nggak besar kalau begini. Memang ada negatifnya, tapi positifnya pikir profesionalisme anak bangsa," kata dia.

(ren)