Lima Bahasa Cinta Agar Hubungan Awet dan Langgeng

Pasangan lansia di China
Sumber :
  • Weibo

VIVA.co.id – Dalam sebuah hubungan dibutuhkan bahasa cinta yang sama. Jika bahasa tersebut tidak sama, akibatnya terjadi banyak kesalahpahaman yang bisa memicu pertengkaran yang besar.

Dilansir M2Woman, seorang penulis New York Times, Gary Chapman, mengungkapkan beberapa teknik rahasia para pasangan yang langgeng. Dengan pengalamannya selama lebih dari 35 tahun melakukan konseling pernikahan, Gary mengatakan setidaknya ada lima kategori bahasa cinta dalam sebuah hubungan dan pernikahan.

1. Kalimat penegasan
Ternyata, tidak selamanya beraksi lebih baik dari sebuah pengungkapan. Jika hubungan Anda termasuk ke dalam hubungan yang sering mengumbar kata 'aku mencintaimu', maka dibutuhkan alasan lain di balik kalimat tersebut. Mengungkapkan alasan cinta dengan tulis memiliki dampak yang besar untuk hubungan seperti ini.

2. Waktu berkualitas
Bagi pasangan lain, kata-kata bukanlah yang utama. Berada di samping orang yang dicintai saat waktu-waktu tertentu adalah inti kelanggengan sebuah hubungan. Buatlah momen bersama benar-benar berkualitas. Bukan bersama namun disibukkan dengan hal lain masing-masing. Tidak mendengarkan ceritanya atau banyak gangguan saat bersama akan sangat menyakitkan.

3. Menerima hadiah
Bukan soal matre, menerima hadiah juga menjadi sesuatu yang berharga. Ada usaha di balik hadiah tersebut lebih dari yang terlihat. Karena itu, menghargai pasangan di hari ulang tahun, misalnya, sangatlah bermakna.

4. Melayani
Ada hal yang cukup unik yang membuat semangat pasangan. Ketika melihat pasangan sibuk melakukan sesuatu, kalimat yang dibutuhkan adalah, "Biarkan aku melakukannya untukmu." Pernyataan dengan tulus semacam itu akan membuat pasangan merasa saling berbagi dalam berbagai keadaan.

5. Sentuhan fisik
Jika hubungan Anda saat ini lebih mudah dengan sentuhan fisik, maka pelukan, bergenggam tangan, dan sentuhan perhatian pada lengan saja sudah bisa menggambarkan betapa Anda peduli satu sama lain. Sentuhan fisik bisa membantu pada situasi-situasi kritis dalam hubungan.