Kerjasama Indonesia-Georgia Harus Berdampak Positif

Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menerima kunjungan Dubes Georgia
Sumber :

VIVA.co.id – Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menerima kunjungan Dubes Georgia untuk Indonesia Zurab Alekside.

Ketua BKSAP Nurhayati Ali Assegaf mengatakan bahwa pertemuan ini atas permintaan Dubes Georgia.

"Alhamdulillah hari ini terlaksana karena kemarin kita sibuk sekali dengan acara-acara, pembahasan APBN, saat puasa dan hari ini bisa bertemu," ujarnya di Nusantara III lantai 2 Komplek DPR RI, Senin 18 Juli 2016.

Ia menambahkan, sebetulnya Georgia ingin membangun great kerjasama bilateral Indonesia dengan Georgia.

"Beliau katakan juga bahwa sekarang mereka sedang mempersiapkan pemilu, jadi akan dilaksanakan nanti. Kami juga mengatakan bahwa selama ini kita sudah banyak sekali great kerja sama dengan yang tadinya 59 negara kita evaluasi, karena kami DPR RI tidak ingin kerjasama hanya menjadi ajang kunjung mengunjungi, tetapi ada manfaatnya untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia," ujarnya.

Seyogyanya, kata Nurhayati hubungan kerjasama ini membantu pemerintah dalam kerjasama ekonomi, meningkatkan investasi.

"Harus berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Sehingga dalam periode ini dikurangi jadi 49 negara, mudah-mudahan ini bisa efektif dan efisien untuk masyarakat Indonesia," kata Politisi Demokrat ini.

Lebih lanjut dijelaskan, DPR berharap kerjasama yang diadakan nantinya Indonesia dengan Georgia jangan hanya berpikir tentang hubungan kerjasama kedua negara, tetapi juga harus berpikir yang lebih besar.

"Indonesia dengan Georgia ini bagian dari komunitas global, karena saat ini banyak masalah. Saya tadi juga menekankan bahwa Tuhan menciptakan dunia ini untuk semua orang, meskipun orang tersebut tidak percaya tuhan, tapi dia berhak hidup di dunia dengan aman dan sejahtera. Disambut baik, mereka menyambut baik," kata Anggota Komisi I ini.

Dengan kejadian-kejadian sekarang, terorisme tidak harus diartikan dihubungkan dengan satu agama, tapi harus disikapi dengan bijak, ujarnya.  (webtorial)