Gebrakan Fashion Culture dan Pop Art, Pas untuk Segala Usia

Fashion kultur dan pop art
Sumber :
  • VIVA.co.id/Diza Liane

VIVA.co.id – Banyak cara mengekspresikan gaya berbusana, tren fashion yang berkembang tidak melulu bergaya formal. Gaya anak muda yang lebih bebas menjadi konsep koleksi busana salah satu desainer berdarah Indonesia, Jacqueline Lukito.

Menurut  Jacqueline, outfit yang dikenakan oleh masyarakat kini sudah seharusnya mulai terinspirasi dari para street style. Dengan konsep yang lebih kasual ini, si pemakai akan lebih percaya diri karena tampil dengan tampilan ala diri sendiri.

"Saya ingin menonjolkan konsep baru yang lebih down to earth. Seperti kita yang hidup di jalanan," ujar Jacqueline usai merilis dan menampilkan koleksi busananya di BART - Artotel, Jakarta, 13 Juli 2016, Rabu malam lalu.

Apalagi, dengan koleksinya yang kini berkolaborasi dengan seniman berdarah Indonesia pula, Eddie Hara, lebih mudah untuk menggebrak busana fashion yang cenderung membosankan baginya. Ia berujar, busana yang lebih tepat dikenakan kini adalah yang lebih realistis dengan situasi gaya hidup di jalanan.

"Kalau baju dipakai model yang kurus dan tinggi, it's not realistic. Jadi koleksi saya tadi dikenakan oleh model yang bukan benar-benar model, dengan bentuk tubuh yang lebih real," tuturnya.

Desainer berkebangsaan Inggris yang kini menetap di Swiss tersebut berkata bahwa inspirasi koleksinya selalu datang dari culture yang sedang digandrungi anak muda seperti warna-warna pop art yang cenderung colorfull.

"Culture,culture,culture, itu inspirasi saya. Warna-warna koleksi saya juga lebih seperti ungu tua, pink, putih. Pop art," paparnya.

Namun, busana tersebut ia katakan bisa dikenakan oleh semua usia. Karena, menurutnya, desain warna pop art tersebut cocok untuk segala usia.

"Pop art ini sengaja saya tampilkan karena bisa dikenakan oleh usia berapa pun. Mau tua atau pun muda, semua cocok," ujarnya.