Waspadai Harga Minyak, Rupiah Berpotensi Melemah
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mampu menguat terbatas Rabu kemarin. Namun, mengingat adanya tekanan pada pergerakan harga minyak dunia, situasi itu berpotensi membuat rupiah kembali cenderung melemah.
Analis dari NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, mengatakan pergerakan rupiah cenderung bergerak sideways atau stagnan, menguji ke level batas atas selanjutnya di posisi Rp13.080, sementara target batas bawah di posisi Rp13.111.
"Sebelumnya kami sampaikan Rupiah terlihat mulai bergerak melemah setelah dalam satu pekan terakhir bergerak menguat signifikan. Keadaan ini dimanfaatkan para investor untuk melakukan aksi ambil untungnya setelah rupiah gagal untuk menembus resistennya di area Rp13.100," kata dia dalam risetnya di Jakarta, Kamis 14 Juli 2016.
Menurut Reza, laju Index dolar melemah setelah pemerintah Jepang membantah adanya “helicopter money” yang dapat membeli obligasi pemerintah atau pemotongan pajak secara langsung dan keputusan Bank of Canada untuk mempertahankan tingkat suku bunganya.
Di samping itu, meski adanya dugaan persediaan minyak AS yang meningkat membuat harga minyak mentah berbalik turun namun, tidak banyak berimbas pada nilai tukar rupiah yang mampu berbalik positif seiring masih adanya sentimen positif di dalam negeri.
"Harap mewaspadai adanya pelemahan lanjutan terhadap Rupiah dalam jangka pendek," lanjut Reza.
(ren)