Menanti The Fed, Pasar Saham Asia Dibuka Bervariasi
- CNBC
VIVA.co.id – Bursa saham Asia dibuka bervariasi pada perdagangan Selasa. Investor fokus pada kelebihan pasokan minyak dan menanti pidato dari Bank Sentral AS atau The Fed.
Indeks SPI berjangka Australia naik 0,5 persen pada 5.327. Nikkei 225 turun 0,1 persen menjadi 16.130, sedangkan Osaka berjangka naik 2,5 persen di 16.100. Indeks acuan Jepang ditutup pada 15.708,82 pada hari Senin.
Pedagang cenderung untuk mendengarkan informasi mengenai suku bunga AS yang akan disampaikan Presiden The Fed, Cleveland Loretta Mester, yang dijadwalkan untuk berbicara pada hari ini, demikian dilansir dari laman CNBC, Selasa 12 Juli 2016.
Harga minyak turun lebih dari satu persen, menyentuh level terendah, dua bulan di tengah kekhawatiran kelebihan pasokan setelah penarikan yang lebih rendah dari perkiraan di AS.
Minyak mentah Brent berjangka ditutup turun 51 sen, atau 1,1 persen menjadi US$46,25 per barel, sementara minyak mentah berjangka AS ditutup lebih rendah 1,4 persen ke level US$44,76 per barel.
Sementara itu, indeks S & P 500 ditutup lebih tinggi di 2.137,16, dipimpin oleh saham teknologi informasi. Dow Jones Industrial Average ditutup 0,44 persen lebih tinggi pada 18,226.93, sementara Nasdaq naik 0,64 persen pada 4,988.64.