Apple Buka Jurusan iOS di Perguruan Tinggi Indonesia?

Apple membuka jurusan khusus iOS di University of Napoli Federico II, Italia
Sumber :
  • www.businessinsider.co.id

VIVA.co.id – Apple tak berhenti berinovasi dalam pengembangan aplikasi. Pekan lalu perusahaan besutan Steve Jobs itu mengumumkan membuka jurusan khusus iOS di perguruan tinggi.

Jurusan khusus iOS itu telah dibuka di Italia berkat kerja sama antara dengan University of Napoli Federico II.

Dikutip dari Business Insider, Senin 11 Juli 2016, pembukaan jurusan khusus iOS di perguruan tinggi itu merupakan tindak lanjut dari kesepakatan pajak Apple dengan pemerintah Italia beberapa waktu lalu. itu dinamai iOS Development Center. Program ini akan memiliki kurikulum khusus layaknya sebuah jurusan studi bagi pengembang aplikasi. Kelas iOS akan dimulai pada Oktober tahun ini.

Menurut laporan, jurusan itu membuka kursi bagi 600 programmer. Nantinya kursus singkat jurusan iOS ini berlangsung selama sembilan bulan, dengan dukungan dari Apple. Jangan khawatir, jebolan jurusan iOS ini akan terdaftar oleh Universitas Napoli Federico II.

Dalam keterangan tertulisnya, dikutip Business Insider, nantinya pada semester pertama, mahasiswa iOS akan mendapatkan kursus peningkatan keahlian pengembangan software iOS.

Sedangkan pada semester kedua, mahasiswa akan mendapatkan kursus membuat perusahaan rintisan (startup) dan desain aplikasi.

"Pada semester kedua, mahasiswa juga akan berkolaborasi di antara mereka sendiri dalam pembuatan aplikasi yang akhirnya bisa ditaruh di App Store," tulis keterangan resmi Apple tersebut.

Peminat diminta untuk mengajukan lamaran yang nantinya akan menjalani tes online dan wawancara.

Program khusus iOS ini akan dilakukan di fasilitas kampus baru di San Giovanni a Teduccio, sebuah area pinggir kota Naple, Italia.

Dalam fasilitas tersebut terdapat laboratorium kelas tinggi untuk menguji software dan hardware terbaru milik Apple. Program khusus iOS itu berlaku untuk mahasiswa di Italia dan tempat lain di Eropa.

Tapi menariknya, Apple juga berencana untuk membuat pusat pengembangan aplikasi di negara lain termasuk Brasil, India, dan Indonesia.