BBM Ini Jadi Pilihan Favorit Pemudik

Pertamax.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Satuan tugas (satgas) Lebaran 2016 PT Pertamina mencatat, penyaluran Pertalite dan Pertamax berada di luar prediksi. Penyalurannya mencapai lebih dari 100 persen pada periode 22 Juni hingga 10 Juli 2016.

Satgas Pertamina, dalam rilisnya yang dikutip VIVA.co.id, Senin 11 Juli 2016, menyatakan bahwa rata-rata realisasi penyaluran Pertalite mencapai 140 persen dari rata-rata harian normal 10.063 kilo liter (KL) per hari. Kemudian, realisasi penyaluran Pertamax mencapai rata-rata 130 persen terhadap rata-rata harian normal 11.257 KL per hari.

Berbeda dengan Premium dan Biosolar yang tidak mencapai 100 persen di periode yang sama. Adapun bahan bakar minyak (BBM) jenis lain yang mengalami peningkatan lebih dari 100 persen adalah Avtur. BBM untuk angkutan udara ini mencapai rata-rata 101 persen di atas rata-rata harian normalnya, sekitar 13 ribu KL per hari.

Hasil pantauan satgas Lebaran 2016 PT Pertamina menyatakan, peningkatan penyaluran Pertamax terjadi sejak adanya penambahan portable tank operation (PTO) dan penambahan titik kios Pertamax series pada 8 Juli 2016, atau H+2 Lebaran.

Dilaporkan, penjualan Pertamax melalui kedua metode tersebut telah mencapai sekitar 10.620 liter. Angka tersebut adalah akumulasi dari penyaluran Pertamax series kemasan di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat, yang sebanyak 7.120 liter, dan sisanya 3.500 liter dari penyaluran yang dilakukan melalui PTO.

Satgas menyatakan, wilayah Jawa Tengah menjadi salah satu fokus perhatian untuk penyaluran Pertamax dan Pertalite. Pada 9 Juli 2016 atau H+3 Lebaran dilaporkan konsumsi Pertamax dan Pertalite mencapai tiga kali lipat dari harian normal.

Di wilayah yang menjadi salah satu fokus perhatian tersebut, penyaluran Pertamax mencapai 4.200 KL per hari, atau 284 persen terhadap harian normal. Pertalite 1.680 KL per hari, atau 294 persen dari harian normal.

Sedangkan konsumsi Premium dan Biosolar di wilayah ini, masing-masing, yaitu Premium 12.256 KL per hari, atau 136 persen dari harian normal, sedangkan Biosolar hanya 53 persen. (asp)