10 Ikon Kuliner Khas Malang yang Lezat dan Menggoda
- TVOne
VIVA.co.id – Malang tak hanya terkenal dengan Museum Angkut, Batu Secret Zoo dan Pulau Sempu. Deretan kuliner khasnya pun selalu memiliki tempat istimewa di hati para penggemar kuliner Nusantara.
“Malang adalah surga kuliner. Banyak sekali pusat-pusat kuliner yang bisa dikunjungi. Selera makan orang Malang menjadikan Malang sebagai salah satu destinasi kuliner yang layak dikunjungi saat libur Lebaran ini," kata Revita Datau Mesakh, Ketua Akademi Gastronomi Indonesia (AGI), dalam rilis yang diterima VIVA.co.id dari Kementerian Pariwisata RI, Jumat, 1 Juli 2016.
Wanita yang akrab disapa Vita itu pun berbagi hasil eksplorasi di Malang, dengan 10 ikon kuliner khas yang menurutnya, “Enak banget”.
Jika Anda sedang berada di Malang, silakan buktikan sendiri.
Toko Oen
Belum ke Malang namanya jika belum pernah mencicipi es krim Toko Oen yang sudah ada sejak 1930. Dengan aneka cita rasa es krim, Toko Oen juga menyediakan aneka makanan lain seperti nasi goreng, aneka steik, juga kue-kue. Makanan yang perlu dicoba adalah bistik gelatine dan bistik lidah.
Daya tarik dari tempat kuliner bersejarah ini adalah bangunan restoran yang dipertahankan sebagai bangunan arsitektur kolonial yang dilestarikan. Bagian luarnya masih sama dan beberapa unsur bangunan yang termakan waktu diganti dengan mempertahankan bentuk aslinya. Pengalaman gastronominya didapat dari napak tilas kuliner tempo dulu. Alamat Toko Oen adalah Jalan Basuki Rahmat No 5 dan buka pukul 08.00 hingga 21.00 WIB.
Warung Ronde Titoni
Udara Malang yang sejuk sangat cocok jika kita berkunjung ke warung ini. Jenis minuman dengan jahe yang menghangatkan tenggorokan ini juga salah satu favourit Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menu yang disajikan antara lain roti goreng, kacang kuah, angsle yaitu sepert ronde tetapi dengan kuah santan dengan isian kacang hijau rebus, roti tawar, petulo atau selendang mayang, dan kacang tanah sangrai.
Kuah nya beraroma harum karena tambahan vanilli dan daun pandan. Warung ini juga termasuk tempat makan legendaris karena sudah ada sejak 1948. Lokasinya berada di Jalan. Zaenal Arifin, Malang Raya.
Putu Lanang Celaket
Penganan berbahan dasar tepung beras dengan parutan kelapa diisi dengan gula merah benar-benar menggoda selera. Teknik memasak tradisional menggunakan batang bambu sebagai cetakan untuk kemudian di kukus, membuat kue putu ini memiliki aroma khusus saat dikeluarkan dari cetakan bambunya. Putu Lanang celaket ini sudah ada sejak 1935. Silakan datang ke Jalan Jaksa Agung Suprapto.
Warung Tahu Lontong Lonceng
Depot makan ini sudah ada sejak tahun 1935, dimana usaha tersebut diteruskan secara turun temurun dan selalu ramai dikunjungi pelanggannya. Menu yang disajikan adalah tahu telor biasa sampai tahu telor lontong, dan tahu telor nasi yang semuanya disiram dengan bumbu kacang bercampur petis. Depot yang berada di Jalan Laksamana Martadinata No. 66, Pasar Lama Malang ini wajb disinggahi.
Pondok Desa Kampung telaga
Mencari tempat yang nyaman untuk bersantai, suasana yang berbeda dengan sentuhan desa, maka di sinilah tempatnya, Menu yang didominasi ikan dengan bumbu dan cara memasak tradisional siap memanjakan lidah kita terutama di saat lapar. Sengaja tempat ini dipilihkan untuk wisatawan kota Malang yang ingin makan sambil menikmati suasana di daerah Ngijo, Kecamatan Karangploso.
Depot Rawon Nguling
Sajian rawon dengkul dan rawon biasa adalah menu yang ditawarkan di sini. Ini juga salah satu makanan yang paling membuat Menpar Arief Yahya tidak bisa mengurangi makannya. Kuahnya yang berwarna hitam namun tidak kental dan tidak berlemak dengan daging yang sangat empuk membuat siapapun rindu dan selalu ingin kembali lagi.
Lebih lezat lagi jika disantap dengan pilihan gorengan pendamping dan sambal cobek dengan tempe. Selain rawon, Anda juga bisa memilih menu nasi pecel lodeh. Penasaran seperti apa rasanya? Silahkan mampir ke Jalan Jend. Arifin 62, Klojen.
Cwie Mie Malang
Tidak lengkap rasanya jika tidak makan cwie me Malang di kota aslinya. Mie rebus yang ditaburi daging ayam halus menjadi kekhasan cwi mie Malang. Anda pun bisa menambahkan bakso ataupun pangsit. Dengan sambal yang khas dan pedas manis, Anda dijamin ketagihan. Langsung saja berkunjung ke Mojorejo No. 99, Batu Malang.
Bakso Bakar Trowulan
Mengapa dinamakan bakso bakar? Karena proses memasaknya yang memang dibakar di atas arang. Bakso yang bulat-bulat ditusuk seperti sate dalam ukuran besar lalu dicelupkan ke dalam panci besar berisi bumbu kemudian dibakar. Warna kecoklatannya dan aroma asap sangat menggugah selera, apalagi dimakan kering tanpa kuah dengan saus kecap pedas. Bagi yang ingin makan bakso kuah bisa juga memilih menu bakso biasa. Patut dicoba, alamatnya di Jalan Candi Trowulan No. 65.
Pos Ketan Legenda 1967
Di tempat ini Anda bisa mencicipi ketan putih maupun hitam dengan aneka topping, mulai dari asin, gurih sampai dengan manis, yakni ayam, keju, kacang, cokelat, hingga unti (kelapa dengan gula). Menu favorit yang habis terjual dalam waktu yang sangat cepat adalah ketan dengan topping durian. Lebih lezat lagi jika didampingi dengan teh tawar panas. Bagi yang belum pernah mencoba, silakan ke Jalan Agus Salim , Alun-alun Batu.
Depot Pecel Kawi
Tempat ini sudah dikenal sejak tahun 1975. Keistimewaan pecel di sini adalah bumbu kacang yang lebih kental dan gurih, dimana cita rasanya sangat seimbang dengan rasa manisnya. Di sini Anda juga bisa memesan nasi campur, soto dan rawon. Jangan lupa juga mencoba beras kencur yang segar dan menyehatkan badan, apalagi setelah perjalanan panjang. Silakan datang ke Jalan Kawi Atas no 43.