'Caplok' Newmont, MedcoEnergi Tunggu Restu Pemerintah
- VIVAnews/Hadi Suprapto
VIVA.co.id – PT Medco Energi Internasional Tbk pada Kamis 30 Juni 2016 mengumumkan bahwa telah setuju untuk mengakuisisi saham PT Amman Mineral Internasional (AMI). Perusahaan itu mengendalikan 82,2 persen dari PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) dengan nilai US$2,6 miliar.
AMI diketahui telah membeli NNT dari Newmont Mining Corporation dan Sumitomo Corporation. Aksi korporasi ini merupakan salah satu transaksi structured finance terbesar di Asia Tenggara tahun ini.
Dikutip VIVA.co.id, Jumat, 1 Juli 2016, Presiden Direktur MedcoEnergi Hilmi Panigoro mengatakan, transaksi ini secara langsung memberikan nilai tambah yang strategis terhadap perusahaannya. mengingat operasi NNT yang berskala dunia.
Akuisisi ini juga akan memperkuat posisi MedcoEnergi sebagai perusahaan energi dan sumber daya alam independen di Indonesia. Dan merupakan komitmen perusahaan untuk berkontribusi pada pembangunan nasional.
"Kami berkomitmen untuk menjaga standar tinggi keamanan, pengelolaan lingkungan, dan tanggung jawab sosial, serta tenaga kerja berkualitas yang merupakan fondasi MedcoEnergi hingga dapat sukses beroperasi sampai saat ini," ujar Hilmi dalam keterangan resminya.
Sebagai informasi, MedcoEnergi Group dan AP Investment bekerja sama mengakuisisi saham di AMI dengan dukungan dari tiga bank BUMN, yaitu Bank Mandiri, BNI, dan BRI dengan struktur transaksi berkelas dunia dan unik bagi perbankan Indonesia.
“Saya bangga menyaksikan dan belajar langsung dari bankir-bankir terbaik Indonesia. Struktur transaksi berkelas dunia yang diterapkan tiga bank BUMN di sini diharapkan dapat menciptakan lebih banyak transaksi yang sama strategisnya di kemudian hari,” ujar Hilmi Panigoro.
Pendiri MedcoEnergi Arifin Panigoro menyambut senang transaksi ini. Menurut dia harus menjadi pionir di bidangnya dan membuat terobosan baru demi kepentingan nasional
"Saya sangat senang karena MedcoEnergi Group terus menunjukkan karakter utamanya untuk menjadi pionir yang menciptakan standar baru baik untuk industri maupun untuk Indonesia," tambahnya.
Penyelesaian transaksi akan menunggu persetujuan dari pemerintah dan pemegang saham MedcoEnergi.