Nasib Microsoft Usai Inggris Pilih Brexit
- Agus Tri Haryanto/Viva.co.id
VIVA.co.id – Keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa memang dikhawatirkan sebagian besar perusahaan teknologi yang beroperasi di negeri tersebut.
Tapi tidak demikian dengan perusahaan software raksasa, Perusahaan asal Redmond Amerika Serikat itu mengaku keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa tidak serta merta membuat perusahaan itu pergi dari salah satu pasar penting di Benua Biru tersebut.
Dikutip dari Business Insider, Kamis 30 Juni 2016, Chief Executive Officer (CEO) Satya Nadella mengatakan, kehadiran perusahaannya di Inggris sejak tiga dekade lalu membuat Microsoft tidak langsung mengubah investasi Microsoft di Inggris.
"Saat itu (Brexit) muncul ke Inggris, kami telah hadir selama 30 tahun dan kami terus melanjutkan investasi," kata bos Microsoft dalam presentasi sebuah acara di Colorado, Amerika Serikat.
Dia meyakini terpisahnya Inggris dari komunitas pasar Uni Eropa belum akan berdampak secara global. Dia berpendapat memang pasar yang terkoneksi memang lebih baik untuk kepentingan bisnis. Namun demikian, Nadella mengatakan pasar terkoneksi bukan hanya bicara soal bisnis saja.
"Dunia global yang makin saling berhubungan akan bagus bukan hanya untuk bisnis, tapi bagi kami sebagai sebuah masyarakat," ujarnya.
Komentar bernada positif dari bos Microsoft itu bisa mengurangi beberapa kekhawatiran perusahaan dan bisnis di Inggris usai Brexit.
(mus)