Tingkatkan Kinerja, Sawit Sumbermas Bidik Akuisisi Kebun

Seorang pekerja sedang mengangkut kelapa sawit.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ade Alfath

VIVA.co.id – PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) optimistis kinerja perseroan akan semakin positif. Sebab, kinerja perseroan sejak mencatatkan sahamnya di pasar modal Desember 2013 lalu terus meningkat.

"Indikator-indikator finansial, senantiasa memperlihatkan perkembangan dan kemajuan positif. Ini mencerminkan, kuatnya fundamental bisnis SSMS," kata Direktur Utama Sawit Sumbermas Sarana, Rimbun Situmorang, dikutip dalam keterangannya, Kamis 30 Juni 2016.

Apalagi, Rimbun mengatakan, perseroan akan membidik peluang-peluang akuisisi, demi mempertahankan dan mengembangkan luas areal tanam sawit, untuk meningkatkan kinerja perseroan.

"Kami ingin terus menambah luas lahan perkebunan sawit kami dari saat ini yang mencapai 100 ribu ha (hektare). Cara yang akan kami tempuh adalah akuisisi an-organik," ujarnya.  

Seperti diketahui, akhir tahun lalu, Sawit Sumbermas Sarana mengakuisisi dua perusahaan sawit dengan transaksi senilai US$50 juta. Masing-masing untuk pembelian PT Mirza Pratama Putra (MPP) senilai US$15 juta dan PT Menteng Kencana Mas (MKM) senilai US$35 juta. Kedua perusahaan itu terletak di Kalimantan Tengah, tidak jauh dari perkebunan milik perseroan saat ini.

"Total luas perkebunan MPP mencapai 6.000 ha, sedangkan MKM yang diakuisisi melalui anak usaha perseroan, PT Mitra Mendawai Sejati memiliki luas lahan kebun seluas 20.800 ha," jelas Rimbun.

Pada akhir 2014, Sawit Sumbermas juga mengakuisisi kepemilikan dua perusahaan sawit senilai Rp1,54 triliun di Kalimantan, yakni PT Tanjung Sawit Abadi (TSA) dan PT Sawit Multi Utama (SMU).

Aksi akuisisi an-organik yang telah dilakukan sejak dua tahun silam telah menambah jumlah kebun milik perseroan.

Rimbun mengatakan, saat ini, perseroan memiliki total lahan seluas 100 ribu ha, dengan luas areal tertanam mencapai 69 ribu ha.

Tahun ini, tambahnya, perseroan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp450 miliar. Dalam tiga bulan pertama, dana yang diambil dari kas internal itu terserap sebanyak 20 persen. "Untuk pemupukan," ujar Rimbun.

Sebagian, atau sekitar US$20 juta dari capex tersebut dialokasikan untuk keperluan penanaman kelapa sawit.

"Tahun ini, target penanaman kebun sawit kami mencapai 5.000 - 5.500 ha. Sekarang sudah mulai penanaman," tambah dia.