Medco Energy Perpanjang Kontrak di Lematang
- Fikri Halim / viva.co.id
VIVA.co.id – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan penandatanganan amandemen dan pernyataan kembali kontrak bagi hasil Wilayah Kerja (WK) Lematang, Sumatera Selatan.
Penandatanganan dilakukan antara Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Amien Sunaryadi dengan CEO PT Medco Energi, Roberto Lorato,
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja mengatakan, pihaknya telah menyetujui perpanjangan kontrak tersebut untuk Medco Energi selama 10 tahun ke depan. Sebagaimana diketahui kontrak WK Lematang pada telah berakhir pada 5 April 2017.
"Penandatanganan kontrak WK Lematang ini pertama kali sudah dilakukan pada 6 April 1987 dan berakhir pada 5 April 2017. Pada April 2016 ini, pemerintah melalui Menteri ESDM telah setujui perpanjangan KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) Lematang di Sumatera Selatan, dengan luas 377 kilometer persegi selama 10 tahun," kata Wirat di kantor Kementerian ESDM, Selasa 28 Juni 2016.
Ia mengatakan, bonus yang diterima pemerintah dari tanda tangan WK Lematang ini mencapai US$1 juta. Ia berharap, WK tersebut juga dapat memenuhi pasokan gas domestik.
"Medco E&P Lematang (anak usaha Medco energi) tadi sudah sampaikan bahwa di sana ada cadangan sekitar 70 bcf (billion cubic feet) dan berproduksi sekitar 68 mmscfd," katanya.
Tak hanya itu, Wirat juga berharap, agar gas yang diproduksi di wilayah itu bisa menjadi sumber energi PLTG untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sumatera Selatan. "Sehingga, listrik di Sumatera Selatan bisa berjalan dengan baik dan lebih luas penggunaannya,” kata dia.
Seperti diketahui sebelumnya, sebagai operator, Medco E&P Lematang memiliki 51,12 persen saham WK Lematang. Mitranya yang juga merupakan anak usaha Medco Energi di blok tersebut adalah Lundin Lematang BV dengan 25,8 persen dan Lematang E&P Ltd dengan 23 persen.
"PT Medco E&P Lematang adalah operator dan bersama-sama, dengan anak perusahaan Medco Energi lainnya memegang 100 persen hak partisipasi interes berdasarkan KKS," tutur CEO PT Medco Energi, Roberto Lorato. (asp)