27-06-1940: 'Mesin Cerdas' Jerman Resmi Beroperasi
- en.wikipedia.org
VIVA.co.id – Hari ini 76 tahun silam. Jerman secara resmi mulai mengoperasikan "mesin cerdas" di negara yang baru didudukinya, Prancis. Mesin cerdas yang menjadi senjata rahasia ini berupa mesin kode rumit dan paling canggih kala itu, Enigma.
Melansir situs History, Jerman akan menggabungkan cara kerja Enigma dengan komunikasi radio dua arah untuk mengirimkan informasi rahasia. Untuk memudahkan komunikasi, Jerman lalu mendirikan stasiun radio di Brest dan kota pelabuhan Cherbourg.
Sinyal komunikasi lalu dikirim ke pesawat pembom Angkatan Udara Jerman (Wehrmacht), sehingga mengarahkan mereka ke target yang dituju. Setelah Prancis, kini giliran Inggris yang akan dihabisi Jerman.
Enigma bekerja dengan cara mengenkripsikan dan mendeskripsikan pesan rahasia. Diciptakan pada 1919 oleh Hugo Koch, warga negara Belanda, yang awalnya digunakan untuk tujuan bisnis.
Nama Enigma diambil dari kata Latin "Aenigma" yang artinya teka-teki. Pada masa Perang Dunia II, Enigma digunakan untuk keperluan menyampaikan kode-kode rahasia militer.
Sebenarnya, Enigma telah dilibatkan sejak awal Perang Dunia II. Namun, masih sebatas "uji coba". Invasi Jerman ke Polandia pada 1939 adalah awal keberhasilan Enigma guna menghindari bocornya kode rahasia oleh Sekutu.
Setelah itu, Enigma selalu menjadi senjata andalan Jerman dalam menduduki satu-per satu negara di Eropa. Sekutu yang mengetahui hal itu melakukan berbagai upaya untuk segera menemukan Enigma dan menjadi target dalam setiap operasi militer atas Jerman.
Jerman pun jemawa. Enigma diklaim tidak dapat dipecahkan. Namun, anggapan itu terbukti salah. Berawal dari sebuah penyergapan Militer Inggris bersandi "Operasi Claymore" di Kepulauan Lofoten, Norwegia, pada 9 Juli 1941.
Baca:
Enigma pertama kali ditemukan, yang kemudian dibawa ke pusat pemecahan kode, Bletchley Park. Tak butuh waktu lama, sekelompok cryptologist (ahli pemecah sandi) Inggris berhasil memecahkan kode Enigma untuk pertama kalinya.
Hasil itu tercapai berkat usaha sejak 1939 dan kontribusi dari ahli sandi Polandia yang membagi teknik yang mereka gunakan kepada intelijen Inggris dan Prancis, serta mengirimkan mesin Enigma yang berhasil mereka.
Metode itu kemudian dikembangkan oleh para cryptologist Inggris. Negeri Ratu Elizabeth II ini pun langsung membuat mesin yang mampu membaca kode rahasia Enigma yang dinamakan Ultra.
Keberhasilan membobol kode rumit Enigma merupakan titik balik dari kehancuran Jerman secara perlahan lantaran hampir seluruh operasi militernya diketahui Sekutu.