Pemerintah Antisipasi Dampak Brexit bagi Ekonomi
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan menganggap Brexit atau keluarnya negara Inggris dari keanggotaan Uni Eropa tidak akan terlalu memberi dampak bagi Indonesia.
"Mungkin secara langsung, dampaknya bagi Indonesia tidak terlalu banyak," ujar Luhut usai acara peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) di Jalan Cengkeh, Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Minggu, 26 Juni 2016.
Namun Luhut mengatakan, pihaknya akan terus mengantisipasi, terutama di bidang ekonomi mengingat, baik Inggris maupun Uni Eropa merupala mitra dagang Indonesia.
Luhut mengatakan, keluarnya Inggris dari Uni Eropa pada Jum'at, 24 Juni 2016 akan menjadi salah satu bahasan pemerintah pekan ini. Pihaknya pun telah menyiapkan analisis kemungkinan dampak dari Brexit dari segi ekonomi, politik, dan keamanan.
Analisis-analisis itu akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Kami sudah menyiapkan beberapa pikiran mengenai dampak dari Brexit," ujar Luhut.
Sebelumnya, pada Jumat 24 Juni 2016 hasil jajak pendapat warga Inggris menunjukkan bahwa kelompok pro-Brexit (Inggris keluar dari Uni Eropa) berhasil menang dengan perolehan suara 58 persen.
Akibat dampak tersebut, seluruh dunia pada hari tersebut mengalami syok atas keputusan warga Inggris dan mengakibatkan pada hancurnya pasar keuangan dan melemahnya nilai tukar mata uang dunia.