Pasar Murah Pemerintah Harus Mampu Tekan Inflasi
- ANTARA/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id – Anggota Komisi III DPR RI Tina Nur Alam memantau pelaksanaan pasar murah Ramadan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), baik yang dilaksanakan pemerintah maupun pihak swasta.
"Sebagai wakil rakyat, tentunya saya ingin melihat langsung pelaksanaan pasar murah, apakah sesuai dengan harapan kita bersama mampu membantu masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan sembako yang murah," kata Tina Nur Alam lewat pesan tertulis, Jumat 24 Juni 2016.
Ia mengatakan, pasar murah yang dilakukan pemerintah harus mampu memberikan dampak penekanan angka inflasi atau tetap mempertahankan daya beli masyarakat.
"Mekanisme penjualan yang dilakukan melalui pembelian kupon atau voucher belanja merupakan ide cerdas untuk merangsang animo masyarakat untuk memanfaatkan kegiatan pasar murah itu," ujarnya.
Legislator PAN dapil Sultra itu mengapresiasi pemerintah daerah setempat serta para pelaku usaha yang terlibat dalam pelaksanaan pasar murah itu, termasuk keterlibatan BUMN seperti Bulog Sultra, PT PPI, Dinas Pertanian dan Perbankan Sultra.
"Saya melihat BUMN PT Perusahaan Perdagangan Indonesia yang ikut berpartisipasi menjual gula dengan harga Rp12.500 per kilogram sangat membantu masyarakat karena di pasaran harga gula mencapai Rp17.000 per kilogram. Itu salah satu contoh," katanya.
Beberapa barang sembako lainnya, kata Tina, juga harganya jauh berada di bawah harga pasar seperti telur yang dijual dengan harga Rp30.000 per rak di pasar murah, sedangkan di pasar tradisional dengan harga Rp45.000 ribu per rak.
Tina berharap pasar murah seperti itu juga dilakukan di semua kabupaten kota untuk menekan angka inflasi selama Ramadan hingga lebaran nanti serta dapat mempertahankan daya beli masyarakat. (Webtorial)