India Berhasil Kalahkan NASA dalam Luncurkan Satelit
- REUTERS
VIVA.co.id – Badan Riset Antariksa India (ISRO) baru saja sukses meluncurkan roket yang membawa 20 satelit ke orbit pada pekan ini. Pencapaian tersebut terbilang cukup mengungguli Badan Antariksa Eropa (ESA) hingga Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Misi itu menjadi kebanggaan India.
Seperti peluncuran kemarin, badan riset antariksa itu menerbangkan roket Polar Satellite Launch Vehicle (PSLV) C-34 hanya dengan satu dorongan satu roket untuk membawa 20 satelit menuju menembus ke ruang hampa. Meski satu roket, tetapi ISRO mampu melaksanakan peluncuran dari fasilitas Satish Dhawan Space Centre, Andhra Pradesh, Sriharikota, India, dengan baik.
Membawa 20 satelit yang menjadi rekor tersendiri bagi ISRO. Selain memecahkan rekor sendiri, ISRO juga punya rekor dalam peluncuran itu, yakni mampu menekan biaya secara efektif. Tak ayal, ISRO dikenal sebagai badan antariksa yang paling hemat. Hanya saja, untuk soal muatan satelit yang dibawa PSLV C-34 itu masih? kalah dari yang lain.
"Peluncuran (PSLV C-34) ini merupakan prestasi monumental (bagi India), meskipun muatan masih dimenangkan oleh Rusia dengan 33 (wahana) pada 2014 dan membawa 29 muatan setahun sebelumnya," ucap Perdana Menteri India Narendra Modi dikutip Daily Mail, Jumat 24 Juni 2016.
Menariknya dari 20 satelit yang ‘menebeng’ ISRO itu, berasal dari negara yang terbilang mampu melaksanakan peluncuran, misalnya Amerika Serikat. Setidaknya dari 20 satelit ada 13 satelit? yang berasal dari Negeri Paman Sam, salah satunya satelit milik anak perusahaan Google.
Ternyata Amerika Serikat kepincut dengan inovasi dan biaya rendah yang ditawarkan ISRO. Selain AS, tercatat ada Jerman, Kanada, hingga Indonesia melalui satelit Lapan A3 yang jatuh hati kepada ISRO. Sebagian besar satelit yang dibawa PSLV C-34 ini kegunaannya untuk mengamati dan mengukur atmosfer Bumi. Sedangkan lainnya, memberikan layanan bagi operator radio amatir.
"Masing-masing satelit akan menempatkan ke dalam ruang antariksa dengan melaksanakan kegiatan mereka sendiri. Mereka akan menjalani kehidupan yang indah untuk jangka waktu yang terbatas," kata Ketua ISRO A.S. Kiran Kumar.
Bisnis meluncurkan wahana ke luar angkasa untuk menerbangkan satelit komersil terus mengalami pertumbuhan. Hal itu seiring dengan meningkatnya permintaan telepon, internet, dan negara-negara yang mencari komunikasi berteknologi canggih.
Pengamat Ajay Lele mengungkapkan, keberhasilan ISRO membawa 20 satelit mancanegara ke luar angkasa telah menorehkan prestasi tersendiri di kancah antariksa. Untuk itu, menurut Lele, ISRO disarankan untuk membentuk kemitraan publik-swasta, sebab dunia antariksa merupakan potensi pasar yang menjanjikan tiga sampai empat tahun ke depan.
"India telah menarik pemain asing utama, yang paling penting itu dari Amerika Serikat. Ini karena India menawarkan (program) antariksa yang efektif dari segi biaya dan kredibilitasnya," ucap Lele yang juga seorang senior di Institut untuk Studi Pertahanan dan Analisis di New Delhi.
Prestasi ‘emas’ yang membuat ISRO terkenal ialah mereka berhasil mengirim satelit antariksa ke orbit Planet Mars dengan biaya hanya US$73 juta?. Biaya tersebut lebih terjangkau dibandingkan misi Maven milik NASA yang menelan anggaran US$671 juta.
Keberhasilan mengirim satelit ke jalur orbit Planet Merah itu tentunya menjadikan? ISRO sebagai satu-satunya negara di Asia yang menjalankannya dengan sempurna.
(ren)